Kamis, Maret 13, 2025

Ketika Diskusi Berubah Menjadi Serangan : Memahami Ad Hominem

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

METANOIAC.id Logical fallacy, atau kesalahan logika, mungkin terdengar seperti konsep abstrak yang hanya relevan dalam dunia akademik. Namun, kenyataannya, logical fallacy sering hadir dalam keseharian kita, terutama di era media sosial. Salah satu bentuk yang paling mencolok adalah ad hominem—serangan terhadap pribadi seseorang alih-alih membahas substansi argumennya. Pernahkah Anda mengalaminya? Atau mungkin, tanpa sadar, melakukannya?

Dalam bahasa Latin, ad hominem berarti “kepada manusia”. Dalam praktiknya,   terjadi ketika fokus diskusi beralih dari argumen ke pribadi lawan bicara. Misalnya:

  • “Kamu salah karena kamu tidak memiliki pendidikan tinggi.”
  • “Pendapatnya tidak valid karena dia pernah gagal dalam bisnis.”

Pernyataan seperti ini tidak membahas inti masalah, tetapi menyerang karakter individu yang menyampaikan pendapat. Mengapa cara ini sering digunakan? Apakah ini  tanda kelemahan atau sekadar strategi debat?

Ada beberapa alasan mengapa ad hominem menjadi begitu umum, khususnya di platform media sosial yang serba cepat. Reaksi emosional sering kali membuat seseorang lebih memilih menyerang pribadi lawan daripada memberikan tanggapan yang logis. Hal ini juga dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman terhadap topik, yang mendorong pengalihan diskusi ke serangan personal, serta budaya polarisasi yang memandang perbedaan pendapat sebagai ancaman daripada peluang untuk belajar.

Budaya polarisasi ini sering muncul karena masyarakat semakin terpecah menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan dalam pandangan atau ideologi. Dalam situasi seperti ini, ketika seseorang menghadapi argumen yang menentang pandangan mereka, hal itu seringkali dipandang sebagai serangan pribadi atau ancaman terhadap identitas kelompok mereka. 

Akibatnya, alih-alih membalas dengan argumen yang relevan, individu tersebut cenderung menyerang pribadi lawan untuk melindungi posisi atau kelompoknya. sikap seperti ini bukan menghambat pencarian pemahaman yang lebih baik. Polaritas ini, pada akhirnya mempersempit ruang diskusi dan mengaburkan peluang untuk belajar dari perbedaan.

Baca Juga:  Setitik Harap

Dampak dari ad hominem tidak hanya dirasakan oleh individu yang menjadi korban, tetapi juga memengaruhi kualitas diskusi secara keseluruhan. 

Bagaimana kita dapat mendorong diskusi yang lebih sehat dan bermakna di tengah budaya debat yang sering kali penuh emosi? Mungkin jawabannya dimulai dari diri kita sendiri,  dengan belajar mengenali logical fallacy, seperti ad hominem, dan berkomitmen untuk tidak terjebak di dalamnya. [MAP/417]

 

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XXI
01:00
Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:48
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU