Rabu, September 11, 2024

Fenomena Badai Matahari, Ancaman Kiamat Internet di Bumi

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

METANOIAC.ID Bumi pernah mengalami peristiwa badai Matahari terdahsyat yang terjadi pada tahun 1859 dan dikenal sebagai peristiwa Carrington dimana peristiwa tersebut mengakibatkan banyak sistem telegram mengalami gangguan. Badai Matahari kembali diprediksi akan terjadi pada tahun 2025 mendatang. Lantas benarkah kiamat internet akan terjadi?

Seperti sebagian besar fenomena alam di Bumi, Matahari dapat dianggap sebagai entitas hidup yang terus beraktivitas dan “bernafas”. Sepanjang waktu, Matahari menunjukkan aktivitasnya secara berulang dalam bentuk siklus yang teratur, menciptakan dinamika yang terus-menerus di dalamnya. Para ilmuwan menyebut siklus ini sebagai ‘siklus Matahari’ atau solar cycle, dikutip dari situs resmi NASA Jet Propulsion Laboratory.

Fenomena badai Matahari terjadi ketika terjadi perubahan yang tidak merata dalam kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan Matahari, yang menyebabkan pelepasan energi melalui titik-titik tertentu akibat gangguan magnetik antara permukaan dan interior Matahari.

Sebenarnya, badai Matahari tidak perlu ditakutkan terkhususnya Indonesia yang terletak di garis Khatulistiwa karena Bumi memiliki lapisan medan magnet dan lapisan ozon yang akan melindungi kita dari badai Matahari.

Meski demikian, memang ada sejumlah hal yang akan mengganggu kehidupan manusia di Bumi ketika fenomena tersebut terjadi. Berikut ini beberapa potensi ancaman badai Matahari ekstrem.

  1. Kiamat Internet

Seperti yang telah disebutkan, dampak dari fenomena badai Matahari yakni memungkinkan terjadi kiamat internet di Bumi. Dampak ini dipaparkan berdasarkan penelitian di SIGCOMM 2021.

Asisten profesor di University of California, Sangeetha Abdu Jyothi, dalam makalahnya mengatakan, badai Matahari yang ekstrem bisa mengakibatkan ‘kiamat internet’ yang membuat sebagian besar populasi sulit terhubung ke internet selama berminggu-minggu.

Ketika Matahari mencapai puncak aktivitasnya dalam siklus 11 tahunan, dapat terjadi pelepasan massa korona (CME) yang besar. CME ini berisi partikel bermuatan yang, ketika bertabrakan dengan magnetosfer Bumi, dapat menyebabkan gangguan serius pada jaringan internet.

  1. Merusak Satelit
Baca Juga:  Lensa Kecil Dalam Bersikap: Inner Child

Pada tahun 2019, Peneliti Ahli Utama (Profesor Riset) Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa dampak badai Matahari lebih membahayakan bagi teknologi di antariksa.

Satelit yang terkena radiasi dan partikel bermuatan dari badai matahari dapat mengalami kerusakan serius, mengakibatkan pemadaman layanan komunikasi, gangguan dalam penyiaran informasi, dan potensi risiko terhadap keamanan data.

  1. Gangguan Listrik

Badai Matahari juga dapat mengakibatkan gangguan listrik di Bumi. Hal ini lantaran gangguan pada medan magnetik Bumi dapat menyebabkan terbukanya celah medan magnetik Bumi di sekitar kutub. Sehingga partikel bermuatan proton dan elektron dapat masuk ke atmosfer Bumi, membentuk aurora dan dapat menginduksi jaringan listrik. [SRP/425]

Sumber: Detik.com

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:48
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU