Di panggung demokrasi, sorot mata tajam,
Pemilihan presiden, perhelatan agung.
Calon-calon berdiri, hati penuh asa,
Bertarung dengan gagah, harapan terasa.
Mimbar terangkai, janji suci terucap,
Visi dan misi, bukan sekadar kata.
Pemilihan presiden, panggilan sejarah,
Mengukir perubahan, membangun nirwana.
Suara rakyat, gemuruh melodi,
Dalam irama pemilihan, cita-cita mewarnai.
Pemilihan presiden, lekuk takdir masa,
Menggenggam tanggung jawab, membentuk bangsa.
Debat beradu, wacana membara,
Gagasan memikat, di tiap kata bersinar.
Pemilihan presiden, pilihan cerdas,
Mengukir keadilan, menanggung beban negara.
Pemilih bijak, tajam pandangannya,
Melihat masa lalu, meniti masa depan.
Pemilihan presiden, panggung kepemimpinan,
Membimbing langkah, memajukan peradaban.
Bertabur harapan, merajut impian,
Pemilihan presiden, panggilan nurani.
Bersama berlalu, jejak sejarah ditinggalkan,
Untuk negeri tercinta, kesejahteraan tercapai.
Delegasi suara, lantunan doa teratur,
Pemilihan presiden, epik demokrasi.
Bersatu padu, menyongsong masa depan,
Dengan cinta dan bijak, menuju cita-cita terpatri.
Kita adalah penulis, di buku kehidupan,
Pemilihan presiden, babak baru dimulai.
Dengan langkah pasti, beriring harap dan doa,
Menuju kejayaan, bangsa yang makmur sejahtera.
 [ADR/424]