Senin, Desember 11, 2023

Pilihan Alternatif! Mari Mengolah Sampah Organik Dapur Menjadi Eco-enzyme

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

METANOIAC.id Sampah rumahan yang didominasi oleh sampah organik seperti sisa kulit buah-buahan maupun sayuran memerlukan manajemen pengolahan yang tepat. Seperti yang diketahui bahwa sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah untuk terurai dibandingkan jenis sampah lainnya. 

Alternatif manajemen sampah organik yang saat ini populer di kalangan pecinta lingkungan adalah pengolahan sampah organik menjadi bahan kompos dan biodigester. Salah satu alternatif yang dapat menjadi pilihan Metareaders adalah dengan mengolahnya menjadi eco-enzyme. Penasaran bagaimana sih pengolahan sampah organik menjadi eco-enzyme? Nah untuk itu, yuk kita kenali dahulu apa sih itu ‘eco-enzyme’. 

Eco-enzyme adalah larutan hasil fermentasi dari sampah organik dapur seperti buah dan sayuran yang dicampur dengan gula (misal: gula coklat, gula merah atau gula tebu) serta air. Prosesnya dibantu dengan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri yang diproses selama 3 bulan. Larutan yang dihasilkan memiliki ciri khas berwarna coklat gelap serta aroma khas produk fermentasi yaitu asam manis yang kuat. 

Rosukon Poompanvong merupakan penggagas dari eco-enzyme, sekaligus pendiri dari Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Ia telah melakukan penelitian sejak tahun 1980-an dan kemudian eco-enzyme diperkenalkan secara lebih luas oleh Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia. 

Poompanvong mengolah kandungan enzim yang terdapat pada sampah organik yang biasanya langsung dibuang ke tempat sampah tanpa pengolahan apapun menjadi produk yang memiliki segudang manfaat yang berguna bagi diri kita dan utamanya bagi lingkungan. Pengolahannya sangat ramah lingkungan sehingga tidak memerlukan biaya yang banyak dan juga sangat mudah untuk dibuat serta diaplikasikan. 

Disamping pengolahannya yang sangat ramah lingkungan, eco-enzyme memiliki segudang manfaat loh Metareaders. Menurut Poompanvong, selama proses produksi eco-enzyme berlangsung terjadi yang namanya proses katalitik. Nah proses ini akan menghasilkan gas ozon. Gas ozon yang terbentuk dapat mengurangi karbondioksida yang ada di atmosfer serta logam berat, sehingga pemanasan global dapat berkurang. 

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini wilayah perkotaan, lahan untuk menanam pohon terbilang kurang. Sehingga dengan dengan gas ozon yang dihasilkan oleh eco-enzyme dapat menggantikan hal tersebut. 

Baca Juga:  Surga Tersembunyi di Ko'mara

Selama proses pembuatan eco-enzyme, dimana dilakukan di dalam wadah yang kedap udara dengan membiarkannya berfermentasi untuk sementara waktu dan dalam jangka waktu tersebut oksigen yang terbentuk akan dilepaskan ke udara agar wadah tidak meledak akibat banyaknya oksigen yang terperangkap. Melepaskan oksigennya hampir sama apabila kita menanam 10 pohon. Bukan berarti kita berhenti untuk menanam pohon yah Metareaders.   

Poompanvong juga menerangkan bahwa didalam larutan eco-enzyme terkandung konsentrat yang berguna untuk membersihkan air sungai. Diterangkan juga bahwa satu liter larutan eco-enzyme dapat memurnikan hingga satu liter air sungai yang telah terkontaminasi.

Manfaat lainnya adalah dengan menambahkan larutan eco-enzyme ke detergen pembersih, dapat menghancurkan lemak ke partikel yang lebih kecil. Serta mikroorganisme semakin lama akan mengoksidasi dan akhirnya membusuk. Lapisan berminyak yang ada pada saluran pembuangan dapat diuraikan sehingga menjadi bersih dan air buangan akan mengalir tanpa hambatan.

Adapun pada bidang pertanian, eco-enzyme dijadikan alternatif pupuk kimia. Eco-enzyme meningkatkan hasil panen, dengan menurunnya tingkat penyakit yang mempengaruhi tanaman. Sehingga juga memberikan efek ke tanah menjadi lebih baik, dan logam berat serta racun dapat terurai. Tanaman yang tumbuh akan menghasilkan peningkatan pada kualitas udara sekitar.

Pembuatan. Alat dan bahan pembuatan eco-enzyme dari sampah organik dapur. [Sumber: cnnindonesia.com]
Setelah mengetahui segudang manfaat dari eco-enzyme, hal yang utama yang perlu Metareaders ketahui yaitu bagaimana cara pembuatan dari eco-enzyme. Sebelum itu, Metareaders perlu menyiapkan alat dan bahan sebagai berikut ini: 

  1. Sampah organik, berupa sisa sayuran dan buah-buahan dalam kondisi baik serta belum melalui proses pemasakan, tidak kering dan keras, dan juga menghindari yang berlemak (misal: daging alpukat, durian, kelapa). Kemudian dipotong dengan ukuran yang kecil-kecil.
  2. Gula, yang digunakan adalah jenis gula murni misalnya gula aren, gula kelapa, gula lontar, dan lainnya. Perhatikan gula merah palsu di pasaran (misal terbuat dari limbah kecap, gula pasir, dan bahan kimia).
  3. Air, berupa air bersih yaitu air galon, air sumur, air hujan, maupun air sisa buangan pendingin ruangan.
  4. Wadah plastik kedap udara. Hal ini selalu ditekankan oleh Poompanvong demi keamanan, untuk menggunakan wadah plastik ketimbang kaca. Sebab wadah kaca dapat berisiko pecah akibat aktivitas mikroba fermentasi.
Baca Juga:  Duka Kapal Nanggala

Mengutip dari ‘Modul Eco-Enzyme Ngajaga Bumi’ langkah pembuatan eco-enzyme meliputi: 

  1. Pastikan wadah yang digunakan dalam kondisi bersih dan bebas dari bahan kimia (misal sabun). 
  2. Ukur volume wadah, kemudian masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah. Lalu gula sebanyak 10% dari berat air dan masukkan potongan sisa buah dan sayuran sebanyak 30% dari berat air, lalu aduk rata. Rasio 10:1:3 yakni 10 untuk air, 1 untuk gula, dan 3 untuk sampah buah atau sayur.
  3. Lalu tutup rapat dan pastikan tidak ada udara yang dapat masuk dan beri label tanggal pembuatan serta tanggal panen.
  4. Simpan di tempat dengan sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari sinar matahari langsung.
  5. Buka tutup wadah pada minggu pertama untuk mengeluarkan gas dan mencegah wadah meledak.
  6. Setelah tiga bulan, eco-enzyme bisa dipanen dan dapat digunakan.

Poompanvong mengatakan bahwa proses pembuatan eco-enzyme membutuhkan waktu tiga bulan. Eco-enzyme yang telah siap dipanen dapat digunakan segera dan bisa juga disimpan selama bertahun-tahun. Semakin lama periode tersebut, maka akan semakin kecil pula molekul yang terbentuk. Sebab larutan akan terus-menerus berfermentasi dan terurai. Saat molekul yang terbentuk semakin kecil, hal ini akan menghasilkan larutan dengan tingkat penetrasi yang lebih baik. 

Demikian penjelasan mengenai cara pembuatan dari eco-enzyme. Nah Metareaders sudah tahu-kan cara untuk mengolah sampah organik dapur menjadi eco-enzyme. Melalui pemilihan manajemen sampah organik yang tepat akan sangat berdampak secara signifikan untuk pengurangan sampah, utamanya sampah organik dapur. Hal ini dapat terwujud apabila tiap rumah tangga di Indonesia dapat menerapkan manajemen sampah yang tepat, misalnya eco-enzyme ini. Mari bersama peduli terhadap lingkungan kita, dengan mengurangi produksi sampah di mulai dari rumah. [ICU/368]

 

Referensi: 

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/

https://maitreyawira.ac.id/content/pendidikan/78-eco-enzyme-dan-pencapaiannya-yang-luar-biasa-dalam-

http://www.anakbumi.org/articles/eco-enzyme-dapur-rumah-dapat-menolong-bumi/123883

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:47
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan

Rekomendasi untuk anda

Edisi Terbaru

Terbaru