Dermaga. Potret dermaga pelangi yang menjadi salah satu keunikan dari wisata Dewi Lamsang. [ZAK/308] |
METANOIAC.Id Kallabirang yang terletak di kabupaten Pangkep provinsi Sulawesi Selatan. Memiliki wisata yang sangat menawan namun masih kurang wisatawan yang berkujung. Karena wisata ini baru didirikan tahun 2017 kemarin. Tempat wisata ini bernama Desa Wisata Alam Pattalassang (Dewi Lamsang).
Berdirinya wisata ini dikarenakan adanya kunjungan dari pihak pemerintah pariwisata setempat, yang melihat adanya potensi untuk mengembangkan desa tersebut. Setelah kunjungan tersebut masyarakat setempat sepakat akan menjadi pengurus pengelola setelah berdirinya wisata itu.
Sejak wisata Dewi Lamsang berdiri ditetapkan biaya masuk, jika ingin berkunjung. 3000 rupiah untuk orang dewasa dan 2000 rupiah untuk anak kecil. Namun uang itu ternyata dipakai untuk dana kebersihan tempat wisata tersebut. Dengan demikian pihak warga dan pemerintah sepakat untuk membagi laba 70% untuk warga dan 30% untuk pemerintah.
Tempat wisata tersebut masih terbilang jauh dari pemungkiman warga setempat. Setelah memasuki sekitar wilyah tersebut kita akan melihat beberapa gazebo-gaezebo yang masih dalam pengerjaan.
Jalanan wisata Dewi Lamsang menggunakan kayu yang di cat warna warni sehingga terkesan indah nan cantik. Walaupun tempat wisata ini masih tahap pengerjaan, beberapa fasilitas telah dirancang oleh masyarakat setempat seperti akan dibangun ruangan informasi dan kantin untuk pengunjung yang datang.
Di dalam tempat wisata ini terdapat Goa yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Dan sangat cocok untuk melakukan penelitian pada Karst-karst di Goa ini. Seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Hasanuddin dua bulan kemarin.
Selain dermaga pelangi, terdapat juga gazebo-gazebo yang sedang dalam tahap pengerjaan dan dikelilingi oleh pegunungan. [ZAK/308] |
Diwisata ini ternyata juga berdampingan dengan area pertanian, Namun petani tidak merasa terganggu setelah adanya tempat wisata ini. Malah petani disini merasa sangat senang dengan adanya wisatawan yang ramah “malah kami sangat senang” ujar Pak Nasir seorang petani didaerah tersebut.
Area pertanian ditempat ini cukup subur dikarenakan terdapat dua mata air yang mengalir untuk mendukung pertumbuhan sawah di tempat ini. Dan didukung curah hujan yang stabil di daerah ini walaupun dalam musin kemarau. Hanya saja panen yang di lakukan paling banyak 2 kali dalam setahun, bahkan bisa saja terjadi 1 kali dalam setahun.
Jika area pertanian di bangun fasilitas tempat wisata, warga setempat akan meminta ganti rugi kepada pemerintah. Ini di karenakan warga di daerah tersebut tetap ingin bertani tanpa adanya rugi yang dihasilkan akibat pembangunan tempat wisata.
Para petani berharap agar tempat wisata ini tetap di kelola oleh masyarakat setempat, Dikarenaka pentani di tempat ini takut akan terjadinya keributan masalah pengelolaan tempat wisata ini.