![]() |
Suasana. Antusias mahasiswa menghadiri galery walk yang diadakan oleh peserta LeX di Lapangan Bulutangkis PNUP, Selasa (12/03). [BUL/281] |
METANOIAC.id Learning Express (LeX) merupakan kegiatan kerja sama Singapore Polytechnic (SP) dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang diadakan setiap tahun. Kerja sama ini dibentuk pada tahun 2016 yang melibatkan mahasiswa dan dosen perwakilan Politeknik Singapura dan PNUP. Program ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Program LeX tahun ini berlangsung selama kurang lebih 12 hari yang memiliki berbagai rangkaian kegiatan. Selasa (12/03), mahasiswa yang mengikuti LeX mengadakan salah satu rangkaian kegiatannya, yaitu gallery walk di lapangan bulutangkis Kampus 1 PNUP. Pada kegiatan ini, setiap peserta LeX memamerkan hasil karya mereka yang telah mereka buat berdasar atas kunjungan mereka di salah satu desa di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
![]() |
Presentasi. Pemaparan dari tim LeX mengenai hasil penelitiannya dalan proses pembuatan kecap, Selasa (12/03). [BUL/281] |
Salah satu contoh karya dari Muhammad Ali mahasiswa Politeknik Singapura, yaitu membuat alat yang mampu membantu pekerja produsen kecap. “Ada tiga masalah yang kami temui dari para produsen kecap. Yaitu filter kecap, proses packaging, dan pengeringan botol kecap yang akan digunakan. Sehingga, untuk memudahkan pekerja, kami membuat alat untuk filter dan proses packaging otomatis, dan pengering botol kecap,” jelas Muhammad Ali.
Selain karya Ali, banyak karya yang dipamerkan di gallery walk. Pengunjung yang merupakan sivitas akademik PNUP turut memeriahkan gallery walk ini.
![]() |
Presentasi. Pemaparan hasil karya kolaborasi mahasiswa PNUP dan Politeknik Singapura yaitu alat untuk membuat batu bata. [BUL/281] |
Vilia Darma Paramita, selaku pendamping kegiatan LeX, berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan rasa kemanusiaan. “Saya berharap diadakannya LeX ini, akan meningkatkan rasa kemanusiaan dan sosial dari mahasiswa PNUP dan teknologi,” harap Vilia. [IHA/276]