![]() |
Kunjungan. Suasana kunjungan kerja MENRISTEKDIKTI pada Ruang RL Gedung Teknik Elektro Kampus Dua, Kamis (15/02/2018). [YOO/246] |
METANOIAC.id Pada hari Kamis (15/2) pekan kemarin, Menteri Riset, Teknologi, Perguruan Tinggi (MENRISTEKDIKTI) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. melakukan kunjungan kerja ke Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Kunjungan yang dilaksanakan pada Ruang LT Jurusan Teknik Elektro di Kampus Dua PNUP ini ditujukan sebagai bentuk perhatian besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan berbasis vokasi.
![]() |
Arahan. MENRISTEKDIKTI, Mohammad Nasir menyampaikan sambutan dan arahan pada dialog akademik dalam acara kunjungan kerjanya, Kamis (15/02/2018). [YOO/246] |
Dalam kunjungan ini, pihak kampus melakukan dialog akademik bersama MENRISTEKDIKTI. Acara tersebut dimulai dengan sambutan oleh Direktur dan MENRISTEKDIKTI. Dalam sambutan dan arahannya, Mohammad Nasir menyampaikan beberapa hal yang ditujukan kepada institusi dan Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Menjadikan PNUP sebagai gerbang untuk Indonesia timur
Melihat kinerja dari PNUP, MENRISTEKDIKTI berharap pihak kampus dapat menjadi wadah pendidikan vokasi pada daerah Indonesia Tengah dan Timur.
Meningkatkan kualitas dosen dengan sertifikat profesi
Dalam sambutannya pula, Mohammad Nasir menyampaikan bahwa hal penting dalam sebuah pencapaian ialah sebuah kualitas. Dengan begitu Mohammad Nasir menyampaikan Direktur PNUP, Hamzah Yusuf untuk mengarahkan kepada setiap dosen agar dapat memiliki sertifikat profesi. “Bagi dosen yang belum memiliki dosen sertifikat kompotensi, segera mencari sertifikasi sesuai bidangnya masing-masing,” ucap Mohammad Nasir.
Menyiapkan sertifikat kompotensi bagi mahasiswa
Setiap program studi yang ada di Politeknik Negeri Ujung Pandang telah memiliki lembaga sertifikasi profesi. Dari hal tersebut Mohammad Nasir menyampaikan agar setiap mahasiswa lulusan PNUP harus memiliki sertifikat kompotensi untuk meningkatkan daya saing. “Harus mendapatkan sertifikat kompotensi. Sehingga kalau lulus, yang ditanya bukan lagi tentang ijasah, tetapi telah ada sertifikat kompotensi,” tambahnya.
Membuat ruang pelatihan pengusaha muda
Mohammad Nasir kemudian memberikan beberapa data terkait lulusan Politeknik yang berhasil menjadi pengusaha sukses. Pengusaha muda tersebut menggeluti usaha yang berbeda dari latar belakang pendidikannya. Dengan melihat hal tersebut, Mohammad Nasir mengajak Direktur untuk melihat potensi-potensi yang ada, membuat ruang, dan pelatihan. “Membuat agenda untuk memajukan minat entrepreneurdi lingkup mahasiswa,” ungkapnya. Mengajak pada lulusan yang menjalani usaha untuk dapat dijadikan contoh.
Membuat pengelolaan dana menjadi fleksibel.
Untuk membuat Fleksibilitas pengelolaan keuangan negara menjadi lebih baik, Mohammad Nasir juga mengarahkan pihak kampus agar ikut masuk di badan layanan hukum. (YOO/246)