METANOIAC.id Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (KMBM) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang minat dan bakat serta penalaran khusus mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Pencapaian dari organisasi ini berlandaskan pada pencapaian generasi emas Indonesia seperti penerapan pendidikan secara merata dan pengembangan sumber daya manusia.
KMBM PNUP mengadakan Musyawarah Bidikmisi (MUSDIKSI) pada 28 November 2021 dan diputuskan bahwa KMBM PNUP berubah nama menjadi Ikatan Keluarga Beasiswa Ekonomi Terbatas Berprestasi (IKASETA). Tidak hanya pengurus KMBM yang hadir, mahasiswa aktif yang bukan pengurus dan menerima beasiswa Bidikmisi pun hadir pada saat itu. Bahkan alumni Bidikmisi dan juga penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) dari angkatan 2020 juga turut hadir pada saat MUSDIKSI tersebut.
Crew Metanoiac berkesempatan mewawancarai Ahmad Nadirul Haq selaku Ketua Umum IKASETA bahwa alasan pergantian nama KMBM menjadi IKASETA karena adanya penerima KIP-Kuliah yang notabenenya merupakan penerima beasiswa yang sama saja dengan penerima beasiswa Bidikmisi. ”Landasannya simple saja karena hanya pada nama, itu namanya KMBM dan KIP-Kuliah. Walaupun yang kita kenal itu KIP-Kuliah tapi nama program kerjanya itu PIP (Program Indonesia Pintar). Untuk menghindari perubahan-perubahan kedepannya, maka kami ambil acuan, apapun nanti perubahan namanya jika landasannya tetap sama, kita tidak berubah nama lagi,” ucapnya.
“Dengan acuan ekonomi juga prestasi di Bidikmisi dan KIP-Kuliah. Jadi IKASETA sudah mencakup pencapaian prestasi bidikmisi dan KIP-Kuliah di dalamnya,” ungkapnya.
Bukan hanya pada perubahan nama, logo pada IKASETA juga ikut berubah. “Lambang sebelumnya sebenarnya KMBM itu jika kita lihat secara singkat hanya singkatan, tetapi pada huruf ‘K’ jika diperhatikan secara jelas itu melambangkan logo mahasiswa Bidikmisi yang memakai toga,” ucapnya.
Adapun logo yang sekarang yaitu terdapat gambar toga dengan menggabungkan logo PNUP serta penambahan bintang di tengah-tengah logo PNUP. “Bintang kecil itu digambarkan sebagai generasi emasnya. Ada juga toga yang berwarna hitam. Kenapa warna hitam? karena warna hitam melambangkan kedalaman ilmu. Maka dari itu banyak perubahan dari logo IKASETA tersebut,” tambahnya.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa perubahan nama dan logo tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan syarat dan ketentuan terhadap aturan penerimaan Bidikmisi. Syarat dan ketentuan penerimaan mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa merupakan tanggung jawab dari pemerintah dan pencapaian target penerima beasiswa kedepannya akan ditambah.
Harapan dari Ahmad dengan adanya perubahan ini ialah lebih ke pencapaian terbaik dari organisasi IKASETA. Dia juga mengungkapkan agar pengurus selanjutnya terutama pada angkatan 2020 untuk menjaga nama baik dan mengembangkan IKASETA serta membawa IKASETA untuk mencapai tujuan Generasi Emas Indonesia. [MB/331, KWH 346]