BMKG. Informasi dari BMKG mengenai peringatan gempa bumi yang berpotensi tsunami. [Instagram: @infobmkg]
METANOIAC.id Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada pukul 10.20 WIB memberi peringatan dini tentang tsunami setelah gempa dengan kekuatan 7,5 Magnitudo, Lokasi: 7.59 LS, 122.26 BT (112 km Barat Laut Larantuka-NTT), kedalaman: 12 Km.
Adapun beberapa wilayah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan dengan status siaga adalah Selayar (Sulsel), Pulau Ende (NTT), Flores-timur bagian utara (NTT), Pulau Sikka (NTT), Sikka bagian Utara (NTT), Pulau Lembata (NTT), Flores-timur Pulau Adonara (NTT), Manggarai bagian Utara (NTT), Ngada bagian Utara (NTT), Lembata bagian Utara (NTT), Buton (Sultra), Alor bagian Utara (NTT), dan Bombana (Sultra).
Sementara itu wilayah berpotensi tsunami dengan status waspada di antaranya Manggarai-barat bagian Utara (NTT), WakatobI (Sultra), Bima Pulau Gili (NTB), Maluku-tenggara-barat-P. Wetar (Maluku), Dompu bagian Utara (NTB), Bulukumba (Sulsel), dan Kendari Pulau Watulumango (Sultra).
Getaran gempa bumi ini dirasakan beberapa masyarakat di sebagian wilayah yang ada di Indonesia, termasuk Makassar sekitar pukul 11.23 WITA.
Fitri Alfionita salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang beralamat di Jl. Wijaya Kusuma mengatakan merasakan getaran gempa. “Awalnya saya kira oleng, tapi pas saya lihat rak pakaian goyang semua, ternyata gempa,” jelasnya.
Informasi yang didapatkan crew Metanoiac bahwa di Kampus 2 PNUP juga merasakan getaran gempa tersebut.
Salah satunya adalah Jurusan Administrasi Niaga. Mahasiswa yang sedang melangsungkan perkuliahan onsite di Kampus 2 PNUP berhamburan keluar kelas untuk menyelamatkan diri ke lantai 1 ketika merasakan guncangan gempa.
BMKG. Informasi peringatan tsunami karena gempa bumi yang dinyatakan berakhir. [Instagram: @infobmkg]
Setelah beberapa jam usai gempa, tepatnya pada pukul 12.27 WIB, BMKG kembali mengunggah di Instagram resminya tentang berakhirnya peringatan dini tsunami untuk seluruh wilayah Indonesia. Namun, potensi gempa susulan masih ada. Sehingga, masyarakat diminta untuk menjauhi bangunan yang retak ataupun berpotensi roboh dan terus mengikuti update dari BMKG. [Crew Metanoiac]