Ilustrasi. Kelahiran Yesus. [Sumber: Mirifica.net] |
METANOIAC.id Ada kematian maka ada kelahiran. Begitulah sejatinya, ada Paskah setelah Jumat Agung dan ada Natal. Jumat Agung merupakan perayaan hari penyaliban Yesus Kristus, setelah itu Yesus bangkit dan dirayakan Paskah.
Hari ini, 25 Desember merupakan salah satu hari besar umat yang meyakini Yesus dan perayaan Natal. Natal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kelahiran seseorang atau kelahiran Isa Almasih (Yesus Kristus).
Berabad-abad telah berlalu, tiada yang tahu pasti tanggal kelahiran Yesus namun mengapa tanggal 25 Desember diperingati sebagai hari Natal?
Dikutip dari JW.org, bahwa Alkitab tidak memberitahukan kapan persisnya Yesus lahir. Situs JW.org juga melampirkan dua referensi mengenai hal tersebut, New Catholic Encyclopedia dan Encyclopedia of Early Christianity.
Alkitab menyebutkan dua peristiwa menjelang kelahiran Yesus yang menuntun pada kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada 25 Desember.
Bukan pada musim dingin
1. Pendaftaran penduduk
Tidak lama sebelum kelahiran Yesus, Kaisar Agustus mengeluarkan ketetapan agar seluruh bumi yang berpenduduk didaftar. Setiap orang harus mendaftar di kotanya sendiri, sehingga mereka mungkin harus mengadakan perjalanan selama seminggu atau lebih. (Lukas 2:1-3) Ketetapan itu, mungkin untuk keperluan pajak dan militer, tidak disukai rakyat. Jadi, Agustus kemungkinan besar tidak akan menambah kekesalan rakyat dengan memaksa mereka mengadakan perjalanan jauh selama musim dingin.
2. Kawanan domba
Para gembala tinggal di tempat terbuka dan sedang menjalankan giliran jaga atas kawanan mereka pada waktu malam. (Lukas 2:8) Buku Daily Life in the Time of Jesus mengatakan bahwa kawanan domba berada di luar dari Minggu sebelum Paskah (akhir Maret) sampai pertengahan November. Buku itu juga mengatakan, ”Mereka melewatkan musim dingin di dalam kandang dan dari sini saja nyata bahwa tanggal tradisional untuk Natal, yaitu pada musim dingin, tidak mungkin benar, mengingat Injil mengatakan bahwa para gembala berada di padang.”
Pada awal musim gugur
Dapat diperkirakan kapan Yesus lahir dengan menghitung mundur dari kematiannya, tanggal 14 Nisan musim semi 33 M. (Yohanes 19:14-16) Yesus berusia kira-kira 30 tahun ketika ia memulai pelayanannya yang berlangsung selama tiga setengah tahun, jadi ia lahir di awal musim gugur tahun 2 SM.—Lukas 3:23.
Lalu mengapa 25 Desember dijadikan sebagai hari Natal?
Encyclopædia Britannica mengatakan bahwa para bapak gereja kemungkinan memilih tanggal itu agar bertepatan dengan perayaan kafir Romawi yang memperingati hari lahir matahari yang tak tertaklukkan, pada titik balik matahari di musim dingin.
Menurut The Encyclopedia Americana, banyak pakar percaya bahwa hal ini dilakukan agar Kekristenan lebih bermakna bagi orang-orang kafir yang menjadi Kristen. [TUT/261]