METANOIAC.id Disela-sela persentasenya sebagai Keynote Speaker 1 pada Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2017 di Grand Clarion Hotel, Senin (20/11/2017), Rektor Telkom University, Prof Mochamad Ashari, mengingatkan soal Disruption in University.
Prof. Ashari yang membawakan materi Enhancement of Applied Science Technology in Economic Disruption Era menjelaskan bahwa disrupsi akibat perkembangan ekonomi digital dan kecerdasan buatan bisa sangat berpengaruh ke dunia kerja yang selanjutnya juga berdampak ke dunia pendidikan utamanya Perguruan Tinggi.
“Di masa depan, dosen saja bisa tergantikan. Mahasiswa bisa langsung belajar dari internet, langsung dari gadget,” ungkap Prof. Ashari. Terlebih menurutnya sertifikasi skill kedepan bakal lebih digaungkan industri ketimbang ijazah.
Dalam pernyataannya, istilah disruption sendiri diidentikkan sebagai suatu hal yang mengganggu kestabilan bisnis yang tidak menggunakan internet dan teknologi digital sebagai nilai tambahnya. Hal tersebut pada nyatanya merubah tatanan industri dimana telah lebih banyak tugas yang dilakukan mesin dibandingkan manusia.
Perubahan dasar seperti reorientasi sistem pendidikan menjadi salah satu solusi awal yang ditawarkan. Adapun fokus pengembangan seperti kompetensi, skill, entrepreneurship, dan global life juga menjadi pertimbangan dalam kehidupan Perguruan Tinggi. “Kurikulum Teknologi Sains Terapan harus ditingkatkan,” cetusnya