![]() |
Selamat hari anti korupsi internasional. [Sumber: instagram.com/persmapnup] |
METANOIAC.id Tanggal 9 Desember 2018, di peringati sebagai Hari Anti Korupsi Internasional. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang hampir terjadi di seluruh negara, tak terkecuali Indonesia.
Menurut data yang dirilis tahun ini oleh The World Economic Forum, Indonesia menempati urutan 80 dunia dari negara bebas korupsi ke paling korupsi dengan indeks yang tidak berubah dari tahun lalu yaitu 37 (dari 0-100).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rajardjo melalui Kompas.com mengatakan, pertumbuhan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia paling tinggi dibandingkan negara-negara lain di dunia. Pada awalnya, IPK Indonesia yang terendah di ASEAN pada tahun 1998, namun sekarang menjadi peringkat ke-3 se-ASEAN.
Agus memaparkan, IPK Indonesia waktu itu sebesar 20, Filipina sebesar 33, Thailand sebesar 30 dan Malaysia mencapai skor 53. Sementara IPK Singapura sudah meningkat lebih jauh dari negara kawasan. Namun seiring perkembangan, IPK Indonesia mengalami pertumbuhan yang tinggi meskipun belum ideal. Tapi kalau dibandingkan negara lain, seperti Malaysia pada tahun 98 mencapai 53 malah turun jadi 47, Filipina yang pernah mencapai 33 kemudian naik 36 di tahun 1999, sekarang turun,” kata Agus.
Agus juga membandingkan pertumbuhan IPK Indonesia dengan IPK negara lain yang memiliki karakter jumlah penduduk yang tinggi, seperti Vietnam, Argentina, Brazil, Thailand, Nigeria dan China. Menurut dia, Indonesia mengalami peningkatan skor sebanyak 17 poin, Vietnam sebanyak 10 poin, Argentina sebanyak 9 poin dan Nigeria sebanyak 8 poin. “China yang kabarnya menerapkan hukuman mati pun naiknya sekitar 6. Jadi Ini patut kita apresiasi terkait capaian IPK kita, walaupun belum ideal betul,” kata dia.
Peningkatan 17 poin IPK Indonesia sangat memprihatinkan, namun menurut Agus, capaian IPK Indonesia saat ini tak lepas dari kerja keras seluruh pihak sejak pemerintahan Indonesia mulai dari era mantan Presiden BJ Habibie hingga Presiden Joko Widodo saat ini. “Kita menyaksikan IPK Indonesia mencapai pertumbuhan yang paling tinggi di dunia,” kata dia.
Meski demikian, ia menegaskan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan bersama-sama mulai dari perbaikan reformasi birokrasi, iklim usaha hingga mutu pelaksanaan demokrasi. Lalu, apa yang sudah kita perbuat untuk memberantas korupsi di Indonesia? Atau kita juga melakukannya ?. [FK/280]