Senin, Desember 9, 2024

Tempat Orang ‘Bodoh’ Bernaung

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |
Sumber : Google.com

METANOIAC.id “Bangku pendidikan adalah tempat orang bodoh belajar. Jika tidak ada orang bodoh, maka siapakah yang harus diajar?”

Ibarat kedua kaki yang mampu menopang seluruh anggota tubuh, hadirnya pendidikan mampu mengangkat derajat seseorang. Dunia pendidikan merupakan tempat berteduh bagi orang-orang ‘bodoh’ untuk dapat dididik, layaknya secuil cahaya yang mampu menerangi kegelapan. Dan untuk mencapai hal tersebut, tentunya harus melalui proses yang tidak sebentar.

Dunia pendidikan, tak terkecuali di bangku perkuliahan, telah menyuguhkan dua kegiatan yang dapat dinikmati oleh para pemburu ilmu, yakni kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Pemburu ilmu yang dapat menikmati kegiatan tersebut telah dipastikan mengantongi identitas sebagai ‘Mahasiswa’ dan resmi terdaftar di perguruan tinggi di mana mereka bernaung.

Untuk kegiatan intrakurikuler ini, diwajibkan agar diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan jadwal yang telah ditentukan. Tidak hanya dituntut untuk menundukkan teori, namun harus melumpuhkannya melalui praktik. Kegiatan ini berfokus dalam bidang akademik sesuai jurusan yang ditekuni hingga mencapai gerbang kelulusan. 

Bidang akademik tidak terlepas dengan kegiatan menulis. Teringat perkataan Imam Asy-syafi’i yang berkata, “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.” Kalimat tersebut benarlah adanya, sebab daya ingat manusia lemah dan terbatas.

Jika daya ingat dikaitkan dengan materi perkuliahan, tidak jarang mahasiswa hanya menghafalkan materi terutama saat menyambut musim ujian. Pertanyaannya, apakah dengan cara menghafal dapat menjamin mengurangi kebodohan? Jawabannya tentu ada pada diri masing-masing.

Sebaliknya, kegiatan ekstrakurikuler tidak diwajibkan, namun dapat menjadi opsi untuk  dapat memanfaatkan wadah tersebut dalam mengasah minat dan bakat yang dimiliki, serta mendapatkan berbagai pengalaman lainnya. Mahasiswa dapat mengembangkannya melalui organisasi-organisasi internal kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun organisasi yang berada di eksternal kampus.

Baca Juga:  Mahasiswa Teknik Kimia Melakukan Kunjungan Industri ke Perusahaan Roti Terbesar se Indonesia Timur

Pada kenyataannya, tidak banyak yang berani untuk terjun dalam dua kegiatan tersebut sekaligus. Namun, tak jarang juga kita temukan mahasiswa yang hanya fokus mengembangkan akademiknya dan memilih untuk tidak berorganisasi. Mengapa? Salah satu alasannya adalah tingginya rasa khawatir bahwa berorganisasi dapat menyebabkan nilai yang jeblok. Apapun pilihannya tidak menjadi masalah karena setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, yang salah adalah apabila kompas kecerdasan selalu diukur dengan tingginya Induk Prestasi Komulatif (IPK). 

Hal tersebut tidak dapat dibandingkan dengan mudahnya men-delete foto dalam gallery, karena kenyataan yang terjadi, IPK lebih mendapat sanjungan  di tengah masyarakat bahkan dalam family circle. Tidak heran, budaya tersebut tumbuh dan bermekaran dengan baik di negeri ini. Sementara itu, organisasi bukanlah satu-satunya jalan dalam menentukan segala aspek kehidupan. 

Menapaki kaki untuk menjelajah di berbagai organisasi kampus tidak pernah disalahkan. Selain mahasiswa tertarik dengan bidang penalaran ataupun minat dan bakat, organisasi juga akan memberikan feedback-nya dengan memberikan wawasan, teman, bahkan ketenaran. Hanya saja, masih banyak yang belum mampu membagi waktu dengan baik, hingga tak jarang kegiatan intrakurikuler pun menjadi taruhannya.

Meski begitu, sah-sah saja jika ingin menjatuhkan fokus di antara dua kegiatan tersebut dan sejatinya, proses memilih selalu membuat siapapun akan kebingungan hingga berakhir pada keputusan. 

Seandainya dua kegiatan tersebut dikaitkan dengan tim sepakbola, maka kegiatan intrakurikulerlah yang menjadi pemain dan kegiatan ekstrakurikulerlah yang menjadi supporter-nya. Artinya, jika aktivitas tersebut dikolaborasikan ‘si mahasiswa’, maka terjadilah simbiosis mutualisme dan mampu meng-upgrade dirinya semakin baik.

Yang perlu diingat kembali, percaya diri tidak akan tumbuh begitu saja apabila keraguan dan ketakutan masih bersemayam, sehingga besarnya keinginan tidak sejalan dengan tindakan. Bukankah waktu selalu melangkah ke depan?

Baca Juga:  Beberapa Tahun Tertunda, Akuntansi Kembali Gelar Expo Kewirausahaan 2022

Jika percaya diri berhasil tumbuh, maka keberanian untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis atau bahkan dengan siapapun itu akan semakin terlatih.

Perjalanan hidup selalu membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitar, termasuk keluarga, dosen, juga teman. Sebelum mendapatkannya dari mereka, jangan lupa untuk accept yourself and love yourself terlebih dahulu. Itulah pentingnya ada tempat bernaung bagi orang ’bodoh’ untuk terus belajar, diajar dan kelak dialah yang akan mengajar. [INK/296] 

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:48
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU