METANOIAC.id Sejak tahun 2000, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah bekerjasama dengan perguruan tinggi dan perusahaan sekuritas untuk menempatkan galeri investasi di berbagai perguruan tinggi sebagai sarana untuk memperkenalkan pasar modal sejak dini kepada dunia akademisi.
Selain memperkenalkan pasar modal secara teori, tujuan didirikannya galeri investasi tersebut juga agar mahasiswa diharapkan dapat menguasai ilmu pengetahuan untuk pasar modal beserta prakteknya.
Galeri investasi juga menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam aktivitas perdagangan saham.
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menerapkan galeri investasi khususnya di Jurusan Akuntansi sejak 2018 dan terbentuklah Galeri Investasi Syariah (GIS).
Prestasi GIS PNUP sudah tidak diragukan lagi. GIS PNUP pernah menjadi perwakilan Sulawesi Selatan untuk lomba investasi/pasar modal tingkat Nasional. Namun, satu tahun belakangan, GIS di PNUP tidak terdengar lagi kabarnya.
[Baca juga: Berlandaskan Syariah, Prodi Baru Jurusan Akuntansi Bisa Menjadi Daya Tarik Bagi Calon Mahasiswa Baru].
Crew Metanoiac berkesempatan mewawancarai salah satu dosen PNUP Eka Astra Susilawaty sekaligus Pembina GIS terkait perkembangan GIS di PNUP.
“GIS ini berdiri sejak 2018 akan tetapi selama pandemi Covid-19, hampir setahun GIS ini vakum beraktivitas di kampus hanya ada aktivitas online,” jelas Eka, Kamis (27/4).
Kegiatan utama GIS ada tiga, yaitu:
-
Edukasi, membahas tentang apa itu pasar modal dan bagaimana kegiatan di dalamnya.
-
Rana Research, di Galeri Investasi dimaksudkan agar memudahkan bagi para akademisi baik itu mahasiswa, dosen, dan yang lainnya untuk memperoleh data guna penelitian.
-
Galeri investasi, diharapkan Mahasiswa dapat berpraktek langsung dalam hal trading, agar mahasiswa mampu untuk menganalisis bagaimana aktivitas perdagangan saham yang ada di pasar modal galeri investasi.
Ia juga menambahkan terkait kesiapan GIS yang masih 50% dikarenakan anggota kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) yang tergabung di GIS harus memperoleh edukasi dan juga training.
“Proker awal saat launching nanti yakni pelaksanaan Sekolah pasar modal (SPM) level 1 untuk memperkenalkan dan memberikan edukasi kepada para mahasiswa tentang pasar modal,” tambahnya.
Wahyudi mahasiswa D4 Akuntansi Manajerial selaku ketua KSPMS (Kelompok Studi Pasar Modal Syariah) mengutarakan pendapatnya bahwa kegiatan GIS ini dinilai urgent untuk diterapkan.
“Kenapa urgent? Misalnya kita lihat sekarang budaya investasi mulai berkembang namun banyak yang memanfaatkan investasi tersebut untuk fraud. Misal kasus Binomo. Nah, dari situ GIS sejatinya harus berperan penting untuk memberikan edukasi tentang investasi yang dapat dipercaya,” jelas Wahyudi, Sabtu (30/4).
Wahyudi juga menjelaskan cara untuk ikut andil dalam kegiatan ini. “Nanti kalau sudah berjalan dengan mitra baru, akan dilakukan edukasi untuk berinvestasi di GIS yang ada di jurusan. Sementara anggota KSPMS GIS kedepannya akan diadakan regenerasi di mana yang diambil adalah yang benar-benar mau belajar investasi,” ungkapnya.
Wahyudi berharap semoga GIS dengan mitra barunya akan menjadi wadah untuk belajar investasi. “Semoga masyarakat PNUP khususnya akuntansi mungkin bisa berperan penting untuk mendukung GIS karena GIS kedepannya bisa dijadikan sumber data untuk penelitiannya teman-teman terkait pasar modal,” harapnya.[ANP/381 LY/354]