Minggu, Oktober 5, 2025

Kenapa Akhir-Akhir Ini Terasa Dingin?

METANOIAC.id Beberapa hari terakhir, masyarakat di beberapa wilayah Indonesia merasakan udara pagi dan malam yang terasa lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, apakah ini pertanda perubahan iklim ekstrem, atau hanya siklus tahunan biasa?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kondisi suhu udara yang lebih dingin ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi pada musim kemarau. Salah satu penyebab utamanya adalah aktivitas angin monsun timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Angin ini membawa massa udara yang bersifat dingin dan kering, karena melewati wilayah Australia yang sedang mengalami musim dingin. Ketika angin ini bertiup ke wilayah Indonesia, terutama bagian selatan seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, maka suhu udara di wilayah tersebut pun ikut menurun, dikutip dari bmkg.go.id, Sabtu (19/07/2025).

Selain itu, BMKG menyebutkan bahwa langit yang cerah tanpa awan menjadi faktor penting lainnya. Pada malam hari, permukaan bumi memancarkan panas ke atmosfer melalui proses radiasi. Jika langit cerah dan tidak tertutup awan, maka panas dari permukaan bumi akan langsung hilang ke luar angkasa, menyebabkan penurunan suhu yang signifikan di permukaan. Fenomena ini biasa terjadi saat musim kemarau karena tutupan awan relatif minim.

Tidak hanya itu, angin yang cenderung tenang atau lemah pada malam hari juga ikut memperparah pendinginan suhu. Ketika tidak ada angin yang mencampurkan lapisan udara, maka udara dingin akan “terperangkap” di dekat permukaan bumi dan menurunkan suhu secara lokal.

Meskipun terkesan mengejutkan, kondisi seperti ini sebenarnya merupakan bagian dari siklus musiman yang normal di Indonesia. Tidak ada indikasi anomali atau bencana iklim terkait fenomena ini. Namun, masyarakat tetap disarankan untuk menjaga kesehatan, terutama saat beraktivitas di pagi atau malam hari. Menggunakan pakaian hangat, mengonsumsi makanan bergizi, serta memperbanyak minum air putih menjadi langkah sederhana namun penting untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah suhu yang lebih rendah dari biasanya. [AN/426]

Baca Juga:  Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah Terima Sembako di Bulan Ramadan

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

BERITA TERBARU