Kondisi. Kondisi luar Gedung Sosial Keagamaan Kampus II PNUP, Kamis (2/5). [KWH/346] |
METANOIAC.id Tahun 2021 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan, salah satunya adalah pembangunan gedung sosial Keagamaan yang terletak di Kampus II PNUP.
Secara fungsional, pembangunan gedung tersebut untuk melakukan kegiatan sosial dan keagamaan. Bagian bawah (lantai 1) difungsikan untuk kegiatan sosial. Sementara bagian atas (lantai 2) digunakan untuk salat.
“Dimaksud keagamaan di sini, kita kan mayoritas muslim, jadi digunakan untuk salat (lantai 2) sementara untuk bagian bawah (lantai 1) yang awalnya digunakan untuk tempat sosial itu dimanfaatkan dulu untuk penggunaan kelas mahasiswa karena kita sudah berkomitmen menambah jumlah mahasiswa. Setelah gedung teknik mesin selesai, gedung sosial keagamaan sudah bisa kita gunakan untuk sosial,” jelas Sirajudin Omsa selaku WD II.
Selanjutnya, terkait soal pembangunan gedung yang belum rampung 100% hingga Juni 2022, WD II menjelaskan pembangunan gedung akan terus dilanjutkan. “Gedung ini masih dalam masa pemeliharaan sesuai kontrak yakni 6 bulan, mulai dari Januari sampai Juli. Di masa pemeliharaan inilah hal-hal yang belum sempurna harus diselesaikan,” jelas WD II.
Sementara untuk anggaran pembangunan sudah ada, namun belum masuk pada Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara atau Lembaga (RKA-KL).
“Sudah disiapkan, anggaran kita ada namun belum masuk di daftar isian proyek namanya DIPA, belum masuk di RKA-KL. Pada saat uang kita tidak masuk di RKA-KL, uang itu tidak bisa digunakan karena dia ada di kas negara, kita menunggu dulu revisinya, kalau sudah ada, baru mulai prosesnya,” ungkapnya.
Diketahui walaupun bangunan tersebut belum sepenuhnya rampung, namun sudah terlihat bahwa gedung tersebut telah dioperasikan untuk salat. Terkait hal tersebut WD II menanggapi jika melihat dari segi keselamatan memang tidak aman terlebih lagi jika ada pengunjung yang mau salat dan membawa anak-anak.
“Itu nanti ada dindingnya, saya tidak tahu betul teknisnya. Tetapi memang dalam hal keselamatan tidak aman saat ini. Apalagi ada anak-anak, meski demikian tetap tidak aman untuk orang dewasa. Mungkin harus ada tulisan bagi pengunjung atau yang mau salat dan membawa anak-anak harus tetap dalam pengawasan,” tambahnya.
Di akhir wawancara WD II menyatakan bahwa ia selalu melakukan usaha yang dapat dilihat di 2 tahun terakhir ini.
“Usaha itu selalu kita lakukan, tetapi secara pribadi saya belum puas, karena sebenarnya saya orientasinya bagaimana yang menyentuh langsung ke mahasiswa tetapi saya bukan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), jadi ada batasan kewenangan yang bisa saya lakukan. Seperti kantin itu saya maunya mebelnya diganti, tapi sekali lagi saya bukan KPA,” tutupnya.
Gedung. Kondisi lantai 2 Gedung Sosial Keagamaan yang belum memiliki dinding, Kamis (2/5). [KWH/346] |
Crew Metanoiac juga meminta tanggapan dari salah satu mahasiswa yakni Reza Wahyudi terkait kondisi gedung sosial keagamaan yang sudah digunakan, sementara pembangunannya belum rampung. “Dilihat dari keselamatan jamaah sangat tidak aman untuk saat ini. Masa salat baru begitu, tidak apa-apa sebenarnya tetapi kalau dilihat orang tidak bagus, masa seperti itu modelnya baru dipakai salat,” ungkap Reza Wahyudi. [KWH/346 MKT/347]