Sabtu, April 26, 2025

Pertamax Vs Pertalite? Ketika Kepercayaan Publik Mulai Tergerus

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

METANOIAC.id Pernahkah kita benar-benar yakin dengan apa yang kita beli? Setiap kali mengisi bahan bakar, kita mempercayai bahwa harga yang kita bayarkan sepadan dengan kualitas yang kita dapatkan. Perbedaan antara bahan bakar yang lebih mahal dan lebih murah kini dipertanyakan, menghilangkan kepercayaan di masyarakat. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: Apakah kita telah menjadi korban permainan besar yang tak kasat mata?

Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan oleh video viral di media sosial, yang menunjukkan perbandingan Pertamax dan Pertalite yang tampak tak jauh berbeda. Isu ini langsung menyulut skeptisisme massal, membangkitkan pertanyaan yang lebih dalam: Apakah ada permainan dalam distribusi BBM di Indonesia? Apakah bahan bakar yang lebih mahal benar-benar memiliki keunggulan atau hanya sekadar ilusi marketing? Jika benar ada manipulasi, maka ini bisa menjadi skandal energi terbesar dalam sejarah negeri ini!

Gelombang kecurigaan ini menyebar dengan cepat. Dari sopir angkot hingga pemilik mobil mewah, semua merasa berhak tahu kebenaran di balik harga dan kualitas BBM yang mereka gunakan setiap hari. Sejumlah pengamat kebijakan publik menilai bahwa ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem distribusi BBM bukan hal baru. Selama ini, banyak yang mencurigai adanya ketidaksesuaian antara harga dan kualitas bahan bakar yang beredar di pasaran. Masyarakat semakin geram, seolah menemukan bukti atas kecurigaan yang selama ini hanya sebatas bisik-bisik.

Di era digital, satu unggahan bisa mengubah persepsi jutaan orang dalam hitungan jam. Reaksi cepat masyarakat terhadap isu ini menunjukkan bahwa ada masalah yang lebih besar, ketidakpercayaan yang sudah lama mengendap. Jika benar ada penyimpangan, bukan tidak mungkin kepercayaan publik terhadap pemerintah dan perusahaan energi akan runtuh total.

Baca Juga:  Keterasingan yang Mematikan

Menanggapi isu ini, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan bahwa “Patra Niaga tidak memiliki kemampuan untuk mengubah angka oktan (RON).” menurutnya, Pertamina hanya memiliki fasilitas untuk mengubah warna dan menambahkan zat aditif pada bahan bakar. Mars Ega juga menegaskan bahwa “Pertamina tidak memiliki skema untuk mengubah RON bahan bakar minyak (BBM)”. Diketahui bahwa BBM Pertamina merupakan produk jadi dengan kadar oktan masing-masing, yaitu Pertalite dengan RON 90 dan Pertamax dengan RON 92, dikutip dari KOMPAS.TV, Jumat (2/28/2025).

Meski Pertamina dan pemerintah telah memberikan klarifikasi, sebagian besar publik masih tetap skeptis. Ini bukan sekadar persoalan teknis bahan bakar, tetapi juga soal transparansi dan akuntabilitas. Jika pemerintah dan perusahaan energi tidak segera membangun kembali kepercayaan publik, maka isu seperti ini akan terus muncul, menjadi bara yang siap menyulut api kekecewaan yang lebih besar.

Mungkinkah ini hanya permulaan dari skandal yang lebih besar? Ataukah ada kekuatan tak terlihat yang selama ini memainkan harga dan kualitas BBM tanpa kita sadari? yang jelas, masyarakat tidak akan tinggal diam. Karena dalam setiap liter bahan bakar yang dibeli, terselip harapan bahwa kepercayaan yang diberikan tidak disia-siakan. [ADR/424]

Referensi:

https://bangka.tribunnews.com/2025/02/26/awal-mula-kasus-pertamax-oplosan-pertalite-terungkap-dari-keluhan-bbm-pertamina-jelek-pantes

https://megapolitan.kompas.com/read/2025/02/26/16020621/beli-pertamax-malah-dapat-pertalite-pengemudi-ojol-ini-merasa-dibodohi

https://www.viva.co.id/berita/nasional/1802373-terkuak-lokasi-oplos-pertalite-jadi-pertamax-ternyata-di-tempat-anak-riza-chalid

https://www.kompas.tv/nasional/576715/pertamina-klarifikasi-isu-jual-pertamax-oplosan-pertalite-usai-kasus-korupsi-terkuak?lgn_method=google&google_btn=onetap 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU