Herman Bangngalino selaku Kepala Jurusan Teknik Kimia yang diwawancarai pada Selasa (23/11) mengonfirmasi terkait peralihan Prodi, Ia membenarkan akan adanya peralihan program tersebut dikarenakan tahun ini Jurusan Teknik Kimia memenangkan dana untuk pengembangan (hibah). “Tahun ini jurusan Teknik Kimia memenangkan hibah untuk peningkatan Prodi D3 menjadi Prodi D4,” ungkapnya.
Dengan dihapuskannya Prodi tersebut diharapkan mampu mengolah produk dari proses industri dengan hasil yang ramah lingkungan. “Kemudian Prodi D3 Teknik Kimia akan dihapuskan dan berubah nama menjadi Prodi D4 Teknologi Rekayasa Kimia dan Lingkungan. Orientasi Prodi ini akan mengarah pada proses industri yang akan menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan (zero waste),” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa, Dosen Teknik Kimia akan berkunjung ke industri untuk meminta dukungan dari industri. Sesuai dengan persyaratan peningkatan Prodi maka harus mendapatkan dukungan dari industri untuk pemagangan, menerima praktek kerja lapangan, menerima praktikum laboratorium, menerima magang industri dan menerima alumni.
Lebih lanjut Ia menambahkan, dengan rencana program ini tentunya akan berdampak terhadap Akreditasi Prodi. “Akreditasi akan dinilai kembali dan semuanya tergantung dari kinerjanya masing-masing, juga Akreditasi itu banyak penilaiannya pada masa tumbuh alumni. Nilainya akan tinggi kalau misalkan alumninya nanti selesai dapat bekerja langsung. Akreditasi juga tergantung dari iklim usaha. Misalkan perusahaan industri itu nanti berkembang, otomatis banyak alumni baru yang akan diserap oleh industri,” tambahnya.
Herman Bangngalino juga mengatakan semua angkatan otomatis akan transfer ke D4, termasuk kelas tiga sekarang, jadi artinya tahun depan belum wisuda nanti tahun berikutnya, dengan harapan bahwa mahasiswa harus lebih giat belajar karena tantangannya sudah berbeda, materi pelajarannya berbeda jadi harus dituntut untuk lebih giat lagi belajar. Disisi lain ia juga mengungkapkan terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) akan tetap sesuai dengan aturannya masing-masing, tidak ada hubungannya dengan D3 maupun D4.
Di waktu yang sama crew Metanoiac menemui Ahmad Zubair Sultan selaku Wakil Direktur I (WD I). Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada keharusan untuk pengalihan Prodi ini. Namun, karena kesepakatan dari kementerian kepada Ketua Program Studi akan adanya pemberian dana untuk pengembangan Prodi dengan persyaratan bersedia membarui D3 menjadi D4. “Kalau akreditasinya kan pasti ada transisi artinya juga tidak ada setahun atau dua tahun seperti itu, makanya nanti akan jelas mana mahasiswa D3 dan mahasiswa D4,” tuturnya.
Menurutnya alangkah lebih baik jika menunggu mahasiswa baru agar bisa terampung baik. “Misalkan masuk tahun ajaran baru langsung berubah ke D4, artinya yang jalan harus selesai dahulu. Nanti mahasiswa yang barunya yang akan berubah,” ungkapnya.
Dalam Forum Direktur dan jajaran Wakil Direktur (WD) masih perlu melakukan kesepakatan bersama agar Prodi D3 Teknik Kimia tidak dihilangkan terkait dengan hasil survei pada alumni yang bekerja, dengan meninjau prospek kerja dari lulusan itu nantinya.
Peralihan Prodi D3 ke D4 ini memiliki beberapa syarat, salah satunya yaitu semua mahasiswa harus setuju. Jadi, kemungkinan perlu dibuatkan surat persetujuan mahasiswa terkait program peralihan tersebut.
Sesuai dengan hasil wawancara Crew Metanoiac kepada perwakilan tiap angkatan dari Prodi D3 Teknik Kimia menuai pro dan kontra terkait dengan rencana program tersebut.
Siti Nur Afifah selaku perwakilan angkatan 2020 yang berkesempatan diwawancarai pada (23/11), mengungkapkan pendapatnya bahwa dengan rencana peralihan Prodi ini akan sangat bagus karena tidak perlu lagi mengambil alih jenjang dan UKTnya juga masih sama seperti sebelumnya. “Semoga dengan dialihkannya D3 Teknik Kimia ke D4 para lulusan prodi ini dapat bersaing di industri lebih baik,” harapnya.
Selanjutnya dari angkatan 2021 yaitu Abd. Wahid Khamis Dewantoro yang diwawancarai pada, Rabu (24/11) mengungkapkan rencana peralihan ini sangat bagus karena lebih menambah skill mahasiswa yang awalnya hanya mempelajari sedikit, namun setelah dialihkan ke D4 akan mempelajari lebih banyak lagi.
Melalui wawancara via WhatsApp, Jumat (26/11) Zul Ainun salah satu mahasiswa Angkatan 2019 berpendapat bahwa rencana tersebut sangat baik. “Keputusan untuk peralihan ke D4 akan menjadikan lulusan yang dihasilkan lebih kompeten, baik dalam hardskill maupun softskill. Juga akan menghemat waktu bagi mereka termasuk saya yang masih mau melanjutkan pendidikan setelah menyelesaikan D3,” ungkapnya.
Ia menjelaskan ada beberapa dari teman-teman Angkatan 2019 yang kontra dengan hal tersebut. “Alasannya secara garis besar ada dua, yang paling banyak itu karena faktor biaya. Dengan asumsi bahwa peralihan ke D4 pastinya akan menambah jumlah semester dan jumlah semester yang harus dibayar juga bertambah dan alasan kedua yaitu waktu,” tambahnya.
Adapun harapan yang ia sampaikan adalah agar program peralihan ini menjadi upgrade secara keseluruhan sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki level tinggi lagi dan sekaligus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada Prodi sebelumnya. [ICU/368 WIE/383 ZYK/367]