Selasa, Februari 11, 2025

Perlunya Mengembangkan Budaya Literasi

spot_img
| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |


Related image
Mari Menumbuhkan Budaya Baca Tulis

METANOIAC.id National Institute for Literacy mendefinisikan “Literasi” sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Kemampuan tersebut sebenarnya sudah kita peroleh dari dalam kandungan ibu. Bertumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu, seorang anak mulai memahami dan menggunakan bahasa; dimulai dengan bahasa Ibu, kemudian berkembang menjadi bahasa nasional.
Untuk memiliki pola berbahasa yang baik dan benar, maka harus dikembangkan melalui latihan dari mengenal huruf, kata, kalimat, sampai membaca dan menulis. Namun jika tidak dibiasakan melatih kemampuan membaca dan menulis, maka ketika beranjak dewasa, minat baca dan menulis akan menurun.
Merujuk pada hasil survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2012, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen; dari 1000 penduduk, hanya 1 orang yang masih mau membaca buku secara serius. Kondisi ini yang menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negara dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sumber (http://www.republika.co.id).
Banyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca-tulis pada masyarakat Indonesia. Salah satunya dapat dimulai dalam lingkungan keluarga. “Jika orang tuanya membiasakan budaya membaca bagi sang anak, maka secara otomatis seorang anak akan tumbuh dengan kebiasaan membaca,” ujar Kepala UPT. Perpustakaan, Salmubi (22/12). 
Salmubi kemudian melanjutkan dengan sebuah representatif dari luar negeri mengenai budaya baca tulis. “Di luar negeri, mulai dari kecil mereka sudah diajak oleh orang tuanya untuk ke perpustakaan dan perpustakaan pun seringkali mengadakan kegiatan bermain seperti storytelling,” lanjutnya.
Salmubi mengatakan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah juga mempunyai dampak yang besar terhadap anak di masa yang akan datang. Dalam proses pengajaran, guru jarang menginstruksikan kita untuk membaca di luar dari konteks pelajaran. Itulah yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan hanya menerima tanpa berusaha sendiri untuk mencari tahu lebih banyak. 
Selain itu guru juga jarang mewajibkan siswa untuk membaca cerita-cerita yang dimana itulah yang menjadi sumber inspirasi dan imajinasi. Padahal di dalam sebuah buku cerita terdapat pendidikan karakter dan moral yang baik. 
Pengaruh yang lainnya datang dari kultur yang tumbuh saat ini. Kultur oral atau kultur bercakap yang dimana membuat tiap orang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan bercakap-cakap. Disamping itu, kemunculan teknologi dengan tawaran yang menggiurkan seperti facebook, twitter dan instagram membuat orang sampai tak sadar akan waktu. 
Pekerjaan pun tak ada yang selesai karena pengaruh tersebut sangat besar di kehidupan sekarang, terlebih waktu untuk membaca buku sudah tidak ada.
“Tak sedikit orang yang bertanya pada saya jika sedang ada seminar, Kenapa baru 15 menit saya membaca, saya sudah rasa ngantuk?. Itu memang berpengaruh karena kebiasaan membaca harusnya dibangun dari awal,” ungkap Salmubi ketika ditanyai mengapa perlu mengembangkan budaya literasi.
Memang sulit untuk memahami sebuah teks jika struktur berpikir tidak terbiasa dengan struktur bacaan. Selain itu kosa kata yang terbatas akan membuat segalanya sulit untuk dipahami. Dengan membiasakan diri untuk melatih keaksaraan, setiap orang tidak lagi terpaku dengan batasan dalam belajar. Selain itu, wawasan akan mudah meluas dengan informasi yang ada di tiap literatur.
Mengembangkan budaya literasi dapat dimulai dari mana saja. Sudah selayaknya gerakan literasi mulai digalakkan dan himbauan secara moral dan struktur. Salmubi kemudian menutup dengan harap agar pimpinan, dosen maupun mahasiswa di level pengurus himpunan atau organisasi dapat menghimbau ide dan gagasan yang dapat menarik minat baca. “Sering mengkampanyekan tentang pentingnya membaca buku,” tutup Salmubi. [SS/249]
*sumber gambar: tes.com/teaching-resource/

 

Baca Juga:  Masyarakat Menjerit Perihal Minyak Goreng Langka, Mendag Janji Selesaikan Masalah Ini

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XXI
01:00
Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:48
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU