Jumat, September 19, 2025

Menanti Hidupnya Kembali Rusunawa PNUP

METANOIAC.id Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dibangun untuk menunjang kebutuhan hunian mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) hingga kini masih belum kembali dihuni. Padahal, fasilitas tersebut sempat digunakan selama satu semester sebelum akhirnya dikosongkan kembali.

Rusunawa yang digadang-gadang sebagai solusi bagi mahasiswa rantau dengan kondisi ekonomi sederhana itu, disebut-sebut membutuhkan perbaikan. Namun, hingga berbulan-bulan berlalu, bangunan tersebut tetap tak berpenghuni dan menimbulkan tanda tanya besar.

Apakah benar rusunawa membutuhkan perbaikan, atau masih terjerat masalah lama yang belum terselesaikan yakni status kepemilikan yang masih berada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan belum sepenuhnya diserahkan ke PNUP?

Dinda, salah satu mahasiswi yang pernah tinggal di Rusunawa, menuturkan bahwa kabar pengosongan hunian sudah terdengar beberapa bulan sebelumnya. Meski begitu, ia dan penghuni lain memilih bertahan hingga akhirnya benar-benar diarahkan untuk keluar.
“Mulai pengosongan di tengah-tengah puasa menjelang lebaran sudah harus dikosongkan. Bulan Maret sudah mulai pindahan barang, dan betul-betul kosong di bulan April,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa alasan pengosongan adalah untuk renovasi. “Ada beberapa ruangan yang cukup mengganggu, salah satunya WC yang bocor,” jelasnya.

Meski begitu, Dinda mengaku sempat mendengar kabar lain. Isu yang beredar di kalangan mahasiswa menyebutkan bahwa rusunawa sebenarnya belum bisa difungsikan kembali karena statusnya masih “belum lepas kunci”.

Keterangan ini diperjelas oleh Takko, tim BMN (Barang Milik Negara) PNUP khusus Kampus 2. Menurutnya, pengosongan rusunawa memang dilakukan karena proses administrasi dari PUPR pusat yang masih berjalan lama. Ia membenarkan bahwa sebelumnya memang ada perbaikan. “Pengerjaannya meliputi pengecatan, perbaikan WC dan pintu yang rusak, serta penambahan satu sumur bor,” jelasnya.

Baca Juga:  Keluarkan TKJ dan TMJ dari Elektro, PNUP Punya Jurusan Baru

Kasman, anggota tim BMN PNUP lainnya, menambahkan bahwa hasil komunikasi terakhir dengan pihak PUPR menargetkan proses administrasi selesai tahun ini. Ia menyebut, izin sebelumnya memang diberikan agar rusunawa bisa dihuni sementara sambil menunggu peralihan. Namun setelah evaluasi, ditemukan masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi agar mahasiswa merasa nyaman.

“Maka dari itu, sementara waktu dikosongkan untuk perbaikan dan akan dihuni kembali setelah peralihan rampung,” ujarnya.

Takko menegaskan bahwa seluruh perbaikan tersebut sudah rampung. Kalaupun ada, hanya tersisa persoalan kecil yang tidak signifikan. Meski begitu, rusunawa tetap belum dihuni karena menunggu proses peralihan kepemilikan dari PUPR ke PNUP. Proses tersebut dinilai penting agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.

Takko menambahkan, setelah resmi diserahkan, ia berharap mahasiswa yang menghuni rusunawa bisa mematuhi aturan yang berlaku. Ia juga menyarankan agar penjaga rusunawa nantinya adalah perempuan, mengingat fasilitas tersebut akan ditempati oleh mahasiswi.

Hingga kini, mahasiswa masih menantikan kabar baik agar rusunawa segera difungsikan kembali sebagai hunian yang nyaman dan layak bagi para perantau. [SRP/425, ADR/424]

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

BERITA TERBARU