METANOIAC.id “Jalan yang jauh, jangan lupa pulang.” Ungkapan ini menjadi pegangan saya ketika memulai perjalanan dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun 2024 (PMM 4) di Politeknik Negeri Malang. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Nama saya Saifuddin, seorang mahasiswa Jurusan Akuntansi dari Politeknik Negeri Ujung Pandang. Melalui esai ini, saya ingin berbagi pengalaman dan pembelajaran yang saya peroleh selama mengikuti program ini.
Ketika pertama kali mendengar tentang program PMM4, saya merasa antusias untuk mengikuti program ini. Proses seleksi yang menuntut saya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya harus menyiapkan berbagai dokumen dan mengikuti tes kemampuan wawasan kebinekaan. Setelah melewati semua tahapan tersebut, akhirnya saya dinyatakan lolos dalam program ini. Rasa bangga dan syukur bercampur menjadi satu, mendorong saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Setibanya di Malang, saya disambut dengan suasana kota yang sejuk dan ramah. Politeknik Negeri Malang menyambut kami, para mahasiswa pertukaran, dengan hangat. Kesegaran udara Malang dan keramahan orang-orangnya membuat saya merasa cepat beradaptasi. Minggu-minggu pertama di Malang, saya harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Jadwal kuliah yang berbeda, metode pengajaran yang baru, dan teman-teman baru dari berbagai daerah. Semuanya menantang tetapi juga menyenangkan. Saya mulai mengenal teman-teman baru, mengeksplorasi kampus, dan belajar memahami dialek lokal.
Salah satu hal paling berharga dari program ini adalah kesempatan untuk bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia. Ada yang berasal dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Timur. Keberagaman ini membuat saya semakin sadar akan kayanya budaya Indonesia. Dari setiap teman baru, saya belajar tentang budaya, tradisi, dan kebiasaan unik dari daerah mereka masing-masing. Ini membuka wawasan saya tentang betapa beragam dan kayanya budaya Indonesia. Kami saling berbagi cerita tentang daerah asal kami. Dari makanan khas, tradisi unik, hingga bahasa daerah. Kami juga sering berdiskusi tentang isu-isu sosial dan budaya, yang semakin memperkaya pemahaman saya tentang keberagaman Indonesia.
Selain kuliah, kami juga mengikuti kegiatan Modul Nusantara, belajar budaya malang, jalan-jalan ke tempat wisata di Malang, dan Kontribusi sosial di desa sekitar. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat kami melakukan kegiatan sosial di Sekolah Dasar Negeri 1 Kepuharjo. Mengajar anak-anak di sana menggunakan metode bermain sambil belajar. Aktivitas-aktivitas ini semakin mempererat hubungan kami dan memberikan pengalaman berharga. Selain itu, melalui kegiatan-kegiatan ini, saya belajar tentang pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama.
Dari segi akademis, saya belajar banyak hal baru dari dosen-dosen Politeknik Negeri Malang yang ahli dibidangnya. Saya juga mendapatkan perspektif baru dalam pendekatan terhadap mata kuliah saya, yang sangat bermanfaat untuk studi saya ke depan. Metode pengajaran yang interaktif dan praktis sangat membantu saya memahami materi dengan lebih baik. Saya juga terlibat dalam Project Based Learning (PBL) di kelas, dalam implementasi ilmu pengetahuan melalui proyek langsung.
Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan akademis saya, tetapi juga membantu saya berkembang secara pribadi. Saya menjadi lebih mandiri, lebih percaya diri, dan lebih menghargai keberagaman budaya. Keterampilan komunikasi saya juga meningkat karena harus berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Saya belajar untuk lebih terbuka dan menerima perbedaan, serta menghargai setiap individu dengan segala keunikan mereka.
“Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang” Ungkapan ini benar-benar terasa maknanya. Perjalanan jauh ini membuat saya lebih menghargai rumah dan keluarga. Saya menyadari pentingnya selalu mengingat asal-usul dan membawa nilai-nilai itu ke mana pun saya pergi. Meski berada jauh dari rumah, nilai-nilai yang diajarkan oleh keluarga dan lingkungan asal tetap menjadi pegangan dan panduan dalam setiap langkah saya.
Saya berharap program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini terus berlanjut dan semakin banyak mahasiswa yang merasakan manfaatnya. Untuk diri saya sendiri, saya akan terus membawa pelajaran dan kenangan ini ke mana pun saya melangkah. Jalan yang jauh, jangan lupa pulang. Karena di setiap perjalanan, rumah selalu menjadi tempat untuk kembali. Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani melangkah dan mengejar mimpi mereka, serta menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita. [SF/428]