METANOIAC.id Menindaklanjuti berita yang terbit pada Minggu (25/6) dengan tajuk “Beredar Postingan Terkait Dugaan Kekerasan yang Dialami Mahasiswa Teknik Sipil PNUP“. Dugaan kasus kekerasan fisik maupun verbal yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP).
Menanggapi hal tersebut crew Metanoiac mewawancarai salah satu korban berinisial WS yang diduga telah dianiaya secara fisik oleh seorang dosen berinisial HH di kampus.
WS menerangkan bahwa kejadian ini menimpanya pada hari Kamis (22/6) tepatnya pada jam dua siang. Salah seorang dosen mata kuliah pada hari itu menyuruh WS mencari ruang kelas untuk melakukan kelas pergantian pada mata kuliah yang tertinggal, kemudian WS mendapati ruangan yang kosong hanya terdapat pada Laboratorium Sipil (LS) 107.
Selanjutnya WS menemui ML selaku petugas pelayanan rumah tangga (RT) untuk meminta kunci ruangan tersebut. Namun, ML menuturkan bahwa LS 107 akan digunakan oleh kelas lain sesuai jadwal perkuliahan yang telah ada.
WS kemudian menginformasikan pada dosennya mengenai hal tersebut. Setelah menunggu 30 menit dan ruangan tersebut terlihat kosong, WS kembali mengonfirmasikan hal tersebut ke ML dan ia diarahkan untuk menghubungi salah seorang mahasiswa yang seharusnya mengisi perkuliahan pada ruangan tersebut.
Setelah mengkonfirmasi hal tersebut, WS kembali menemui ML namun saat itu ML tengah sibuk dengan pekerjaannya. Selang beberapa waktu, ML masuk di ruangan RT dan WS pun ikut kedalam ruangan. Dan saat itu juga terdapat beberapa dosen lainnya termasuk HH. Diketahui bahwa dalam ruangan tersebut terdapat lagi ruangan yang hanya dipisahkan oleh sekat.
WS kemudian meminta kunci LS dan mengatakan telah mengonfirmasi hal tersebut. Terjadi perdebatan singkat antara WS dan ML. Lantaran ML yang tidak percaya dan meminta bukti, WS-pun menunjukkan pesan WhatsApp-nya dan hal tersebut belum cukup menurut ML.
WS mengaku kesal akan hal tersebut, sebab ia dan rekannya telah menunggu dari jam satu siang dan mereka tidak kunjung diberikan kunci ruangan.
“Nah dari sini akar permasalahannya, karena saya membantah dengan statement, ‘untuk apa saya bohong, pak?’,” ungkap WS.
Pada saat itu, WS dikejutkan dengan teriakan dosen HH yang sedang berada di sebelah ruang RT.
“Pak HH berteriak-teriak dari belakang, ‘kurang ajar! paksa-paksa minta kunci’,” ungkapnya.
HH yang secara tiba-tiba ikut campur dalam perdebatan singkat tersebut, menghampiri WS sembari memegang dan mencengkram leher WS hingga tertunduk ke bawah kemudian menarik kerah baju WS keatas.
Dengan posisi mencengkram leher dan menarik kerah baju WS, HH menyeret keluar dari ruangan RT menuju ruangan Jurusan. Kejadian tersebut dilakukan secara terang-terangan di hadapan para dosen dan mahasiswa lainnya.
“Namun tidak ada yang berani menegur karena dosen ini sangat ditakuti,” jelas WS.
Sesampainya di ruang jurusan HH melontarkan kata-kata kasar dan mengancam akan men-drop out (DO) WS sembari mencari Ketua Jurusan (Kajur) dan Sekretaris jurusan (Sekjur). Namun pada saat itu mereka sedang tidak ada ditempat.
Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu hal yang membuatnya sakit hati selain kekerasan fisik yang dialaminya yaitu karena ia diancam akan di DO oleh HH.
“Dia juga mau hancurkan masa depan saya dengan seenaknya ingin men-drop out, sedangkan saya jauh-jauh datang dari kampung untuk belajar,” tutur WS.
Setelah kejadian itu, beberapa dosen memberikan dukungan terhadap WS untuk menindaklanjuti kejadian yang ia alami dan pihak kampus telah menjanjikan pada korban untuk melakukan mediasi.
Menanggapi hal tersebut, crew Metanoiac menghubungi HH via WhatsApp untuk mengonfirmasi terkait dugaan terhadap dirinya sebagai pelaku tindak kekerasan fisik dan verbal yang terjadi.
HH dengan tegas membantah telah melakukan kekerasan fisik terhadap mahasiswa seperti informasi yang beredar di sosial media.
“Tetapi untuk kata kekerasan fisik seperti yang diberitakan (video yang beredar di sosial media) saya tolak. Dan saya sudah menjadi korban dari sosial media yang saya sendiri tidak tahu siapa yang postingnya,” tegas HH.
Adapun dugaan terkait kasus yang menimpa WS, HH menjelaskan kronologi kejadiannya. Pada saat itu, WS marah dan berlaku tidak sopan terhadap ML.
“Mahasiswa ini marah dan nadanya kurang sopan kepada ML,” ungkap HH.
HH menuturkan pada saat itu pula ML juga membalas dengan nada marah dan dengan spontan ia juga marah mendengar perlakuan tidak sopan dari WS kepada ML.
Selanjutnya HH menjelaskan bahwa ia hanya membawa WS ke jurusan untuk menghindari terjadinya perkelahian antara WS dengan ML. Ia juga mengungkapkan bahwa niatnya adalah untuk melindungi kedua belah pihak. Namun sayang niatnya disalah artikan.
“Jadi sebetulnya yang terjadi berniat untuk melindungi. Tapi yang apes adalah saya. Tapi itu bagian dari kehidupan yang harus dilalui, karena berniat baik belum tentu baik bagi orang lain,” jelas HH.
Pernyataan HH diperkuat oleh ML dan penanggung jawab Lab saat ditemui secara langsung oleh crew Metanoiac pada Senin (26/6). Keduanya mengungkapkan bahwa mereka tidak setuju dengan statement yang ada pada video beredar saat ini dan menilai ada kekeliruan di dalamnya, WS terlalu melebih-lebihkan kejadian tersebut. Menurut ML saat itu WS terus menerus mendesaknya untuk segera memberikan kunci LS sedangkan ia telah memberikan pengertian kepada WS untuk bersabar.
“Mahasiswanya itu (WS) yang tidak sabaran. Saya sibuk melayani dan ada saya kerja tetapi dia tetap ngotot dengan nada yang emosi untuk minta kunci,” jelas ML.
Ia menyatakan tidak ada kejadian WS dicekik oleh HH. Melainkan, HH hanya memegang dan menarik kera baju milik WS untuk diproses oleh jurusan terkait sikap yang WS tunjukkan ke ML. ML sendiri telah memenuhi panggilan sebagai saksi untuk memberikan pernyataan klarifikasi mengenai kejadian ini pada Senin (26/6).
Kajur Teknik Sipil telah mengambil tindakan dengan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak yang terlibat pada Senin (26/6) dan pihak kampus menjanjikan akan mengadakan mediasi pada Selasa (27/6) sebagai bentuk tindak lanjut dari kejadian ini.
Perlu Metareaders ketahui bahwa informasi-informasi dari berita ini akan terus di update sesuai fakta yang diperoleh crew Metanoiac. [ICU/368 ABC/375]