METANOIAC.id Sebanyak enam mahasiswa berasal dari Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) berhasil lolos dalam program bergengsi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yaitu Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023.
Seperti yang diketahui bahwa IISMA merupakan salah satu program yang diusung dengan skema beasiswa yang bertujuan untuk membiayai pelajar Indonesia dalam program mobilitas satu semester di universitas terkemuka dan industri terkemuka di luar negeri.
Berdasarkan grup WhatsApp preparation program IISMA khusus PNUP terdapat kurang lebih 60-an peserta yang ikut serta bersaing dalam program IISMA 2023 ini. Dan diketahui bahwa yang lulus tahap administrasi ada 13 orang peserta. Kemudian dari 13 peserta tersebut, yang berhasil lolos dalam tahap interview ada 6 orang.
Crew Metanoiac berkesempatan mewawancarai via WhatsApp pada, Minggu (16/4) yaitu Azizah Mustafidah salah satu calon peserta program IISMA 2023 dinyatakan lolos di Ulsan College bertempat di Korea Selatan yang berasal dari program studi (Prodi) D4 Teknologi Multimedia dan Jaringan. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat senang karena akhir dari perjuangannya selama satu tahun kini dapat terbayarkan.
Azizah mengungkapkan bahwa selama tahap proses seleksi ia dan juga semua peserta yang lolos telah mengikuti dua tahapan proses seleksi. Adapun tahap proses seleksi meliputi:
-
- Tahap pertama, pada tahap ini membuat essay dan pengurusan berkas-berkas sesuai dengan persyaratan yang diberikan. Di sini prosesnya dapat dikatakan agak lumayan susah dan panjang.
- Tahap kedua, setelah dinyatakan lolos berkas selanjutnya akan masuk dalam tahap wawancara, nah pada tahap ini juga ada pengisian formulir curriculum vitae (CV). Setelah pengumuman, jarak waktu untuk interview-nya singkat sehingga di tahap ini mental peserta yang diserang.
Untuk tahap selanjutnya setelah dinyatakan lolos yaitu pengurusan paspor dan visa serta pembuatan akun bank yaitu Bank Republik Indonesia (BRI) bagi yang belum memiliki. Dan juga menunggu LoA dari host uniknya. Mungkin ada beberapa syarat dari kampus terkait, tetapi hal tersebut sudah disampaikan melalui pihak IISMA. Maka, persyaratan dokumen yang dibutuhkan akan disampaikan ke pihak IISMA, lalu akan diteruskan ke para awardee.
Ia juga mengungkapkan bahwa berkas-berkas yang perlu disiapkan adalah hal-hal yang berhubungan dengan kampus. Diantaranya yaitu persetujuan orang tua dan sertifikat bahasa. Untuk sertifikat bahasanya ada empat jenis yang bisa digunakan yaitu, IELTS, TOEFL, IBT, TOEIC, dan Duolingo.
“Saya dan teman-teman lainnya kebanyakan pakai TOEIC. Sebelum tes itu pastinya saya harus persiapkan diri matang-matang supaya bisa mendapat nilai yang sesuai dengan kriteria dari persyaratan IISMA yaitu minimum 605,” ungkap Azizah.
Azizah menambahkan bahwa ia mulai mempersiapkan diri menghadapi tes TOEIC Februari 2023 di mulai pada bulan November 2022. Ia menjelaskan bahwa kampus juga memfasilitasi peserta dengan membuat pelatihan yang dilaksanakan selama dua pekan sebelum tes dilaksanakan. Dan penilaian tertinggi terletak pada essay dan juga tahap wawancara.
“Kalau saya pribadi alhamdulillah tidak ada kendala cuman mempersiapkan dirinya yang cukup lama dan susah menurutku,” tambah Azizah.
Dalam program IISMA, hal ini merupakan pengalaman pertama bagi Azizah. Ia mengungkapkan bahwa ia mendapatkan informasi program ini dari teman kelasnya yang sebelumnya telah lolos di tahun kemarin. Ia juga diberi saran terkait dengan tempat tujuan yang sesuai dengan jurusannya.
Selain itu, alasan Azizah memilih Ulsan College di Korea Selatan dikarenakan fasilitas-fasilitas yang ada di kampus tersebut sangat lengkap. Disisi lain, kampus ini juga bekerja sama dengan beberapa industri besar di Korea Selatan seperti Hyundai, LG, Samsung dan lainnya.
“Semua itu sangat relate sama jurusanku juga. Jadi, saya pilih Ulsan untuk pilihan pertamaku,” tambah azizah.
Di akhir, ia memberikan motivasi kepada mahasiswa PNUP terkhusus bagi yang belum lolos tahun ini bahwa agar kiranya mereka tetap semangat dan berusaha. Tetap percaya masih ada hal-hal besar di depan sana yang sedang menunggu.
“Saran saya kalau yang mau ikut tahun depan bisa siapkan diri mulai dari sekarang. Seperti permatang bahasa Inggris terutama speaking-nya, cari info tentang IISMA baik di websitenya maupun lewat alumni-nya serta ingat jangan menyia-nyiakan waktu yang ada,” tutur Azizah.
Sementara itu, Zahran Atha Dillah mahasiswa jurusan Teknik Mesin prodi D4 Mekatronika yang lolos pada Coventry University di United Kingdom juga berbagi pengalamannya selama menjalani tahap proses seleksi program IISMA 2023 ini. Ia mengungkapkan bahwa dalam tahap persiapan English test, ia bersama peserta lainnya latihan untuk membahas serta mengerjakan soal terkait dengan TOEIC yang dibimbing langsung oleh para Dosen Bahasa Inggris dari PNUP.
Setelah ia dinyatakan lolos dalam tahap English test, ia bersama peserta lainnya mempersiapkan diri untuk tahap interview terkait pertanyaan apa saja yang nantinya akan diajukan oleh interviewer. Tak hanya itu, ia juga mempersiapkan perangkat yang menunjang dalam tahap interview sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Zahran juga menjelaskan terkait alasannya memilih Coventry University di United Kingdom karena ia memang lebih tertarik ke Eropa serta keselarasan keahliannya memang ada disana. “Jadi saya memilih Coventry University karena feel of study-nya mechanical engineering. Hal ini masih serumpun dengan mekatronika,” jelas Zahran.
Tak lupa, ia menyampaikan bahwa bagi mahasiswa yang berminat mendaftar di batch selanjutnya, agar fokus belajar bahasa inggris lagi dan memperbanyak aktivitas organisasi untuk mendapatkan pengalaman di dalam kampus.
“Agar ada experience, mungkin ikut lomba dan dapat Juara, dan itu bisa menjadi nilai tambah dan nilai jual bagi IISMA,” tutur Zahran.
Di sisi lain, Fadel Izza mahasiswa Teknik Kimia yang berhasil lolos di Aeres University of Applied science di Belanda juga berkesempatan untuk diwawancarai oleh crew Metanoiac via WhatsApp pada Minggu, (16/4).
Fadel mengungkapkan bahwa ia senang atas keberhasilannya lolos pada program ini, sekaligus timbul rasa takut dalam benaknya. “Soalnya ini baru permulaan dan the actual journey itu mulainya saat departure nanti,” ungkap Fadel.
Adapun tantangan yang dihadapi selama proses seleksi yaitu pengurusan dokumen selama dua bulan kemarin dan disisi lain, persiapan yang sangat penting baginya adalah mempersiapkan diri untuk English test.
“Important preparation ku kemarin itu ada di persiapan English test which is TOEIC dan alhamdulillah-nya setelah prepare selama kurang lebih satu minggu lewat Youtube dan website sama konsul dengan Dosen bahasa Inggris juga finally skor EPT ku memuaskan,” jelasnya.
Fadel juga tak lupa dalam membagikan beberapa tips untuk mahasiswa yang nantinya akan mendaftar program IISMA 2024, diantaranya adalah sebagai berikut:
-
- Siapkan English proficiency test seperti DET, IELTS, TOEFL, atau TOEIC karena hal ini merupakan syarat utama pada program ini. Untuk mendapatkan skor memuaskan dites sesungguhnya, kalian bisa memulainya dari sekarang. Sekaligus perbanyak practice speaking agar pada tahap seleksi interview-nya berjalan lancar.
- Jangan malas untuk kesana-kemari mengurus dokumen, terutama untuk menerjemahkan dan menunggu tanda tangan.
- Harus selalu update dan jangan malas untuk mencari update-an info sesuai dengan program ini.
- Dan terakhir jangan lupa untuk siapkan dana buat berbagai kelengkapan berkas serta english proficiency test yang terbilang menguras kantong.
Terakhir, ia menambahkan agar kiranya teman-teman mahasiswa yang belum lolos, jangan menyerah dan tetap mencari another opportunity untuk dapat terus berkembang. Mengingat bahwa program seperti ini tidak hanya ditawarkan dari IISMA saja melainkan ada banyak sekali exchange yang dapat dicoba.
“So jangan berkecil hati dan keep a good and hard work ofc!. Agak basic sih ini, as an additional motivation buat teman-teman. Juga ingat kalau misalnya we as a human cuma bisa planning sama kerahkan semua yg terbaik, sisanya let God do the rest!” tutur Fadel. [WIE/387]