METANOIAC.id Tepat pada Rabu (15/02) yang lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (BEM KMPNUP) melakukan konsolidasi yang bertujuan untuk Audiensi Akbar dengan pihak birokrasi dalam hal ini pimpinan baru PNUP.
Dalam konsolidasi pada Rabu (15/2) yang dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Organisasi Mahasiswa PNUP (Ormawa PNUP) menghasilkan tujuh isu yang akan di diskusikan bersama pimpinan kampus.
Tepat pada keesokan hari setelah konsolidasi dilakukan, pada hari Kamis (16/2) audiensi berhasil dilakukan yang dihadiri oleh pimpinan, jajaran wakil direktur (Wadir) dan beberapa ormawa PNUP.
Crew Metanoiac berkesempatan mewawancarai Anugrah Banten selaku Presiden BEM KMPNUP. Ia mengungkapkan beberapa kendala sebelum audiensi dilaksanakan.
“Melihat bahwa kondisinya pimpinan lagi sibuk dan baru bisa terlaksana pada hari ini. Mungkin kita agak kekurangan di massa, setiap konsolidasi hanya beberapa yang hadir (ormawa) tidak menggambarkan bagaimana itu gerakan kolektif,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa hal ini merupakan langkah tegas yang dilakukan sebagai respon untuk membuka ruang diskusi dengan pimpinan. Untuk bersama-sama membahas terkait hal-hal yang selama ini telah menghambat pergerakan mahasiswa perihal demokrasi yang liberatif.
“Sehingga pimpinan dalam mengambil kebijakan haruslah diskusikan bersama secara meluas, tidak hanya pimpinan yang langsung mengeluarkan kebijakan. Melainkan diskusi bersama dengan mahasiswa,” ungkap Anugrah.
Hasil Audiensi Akbar
Dalam audiensi yang dihadiri oleh pimpinan, jajaran wakil direktur dan beberapa ormawa terbilang cukup aktif, pasalnya para mahasiswa tak hentinya melontarkan pertanyaan yang ditujukan untuk pimpinan. Namun, dikarenakan beberapa ormawa melontarkan pertanyaan mengenai isu sektoral. Hal tersebut menyebabkan audiensi tidak berjalan sesuai dengan alur yang ditetapkan oleh BEM KMPNUP.
“Itu tadi kita tidak satu, karena ada beberapa yang tidak ikut konsolidasi maka tidak mengetahui alur-alur yang seharusnya dibahas, yang dimana di wilayah isu yang umum dahulu dibahas, cuman ada yang sempat bahas tadi langsung pada isu sektoral,” jelas Anugrah.
Adapun hasil-hasil dari audiensi sebagai berikut:
- Jam Malam
Satpam untuk mengamankan aset kampus dengan mematuhi pada aturan yang ada dengan hal tersebut kegiatan mahasiswa akan dilaksanakan sampai 20.00 WITA.
“Kalau tujuannya kita inikan biar mahasiswa itu kreatif artinya kalau kita buka batasan waktu sampai kapanpun pasti tidak ada puasnya orang. Jadi pada saat ini manfaatkan saja waktu yang ada mudah-mudahan dengan ditambahkannya waktu bisa kasi bangga juga kita sebagai pimpinan. Ternyata mahasiswa minta waktu bermanfaat, bukan sekedar ngumpul atau sebagainya,” jelas Ilyas Mansur selaku Direktur PNUP (17/2).
- Satuan tugas (Satgas) Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 30 (Permendikbud Ristek 30) yang cacat formil
Satgas yang dimaksud selama ini adalah panitia seleksi (Pansel) dikarenakan satgas tersebut belum dibentuk. Maka untuk saat ini, hal tersebut menunggu rapat bersama dengan seluruh pembina.
- Masalah Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)
Masalah gedung PKM terletak pada kebocoran atap gedung yang mengakibatkan terganggunya kegiatan mahasiswa saat beraktivitas di dalamnya. Hal ini langsung menjadi perhatian pimpinan dengan menugaskan jajarannya untuk mengecek gedung PKM setelah beberapa saat dilaksanakan Audiensi tersebut.
- Keamanan kampus
Fasilitas kampus menyoroti laporan dari pedagang di kantin maupun mahasiswa yang kecurian barang seperti helm dan barang-barang di kantin. Langkah tegas yang diambil pihak birokrasi adalah mengecek barang-barang apa yang hilang di kantin dan melakukan investigasi mengenai isu tersebut.
- Fasilitas Kampus
Sarana dan prasarana yang sekiranya sudah tidak layak akan dilakukan pengecekan segera. Seperti pengadaan WiFi pada beberapa gazebo kampus dikarenakan kekuatan WiFi “PNUP HOTSPOT” tidak menjangkau ke semua lingkungan kampus.
Untuk fasilitas lembaga-lembaga diperkenankan untuk membuat proposal jika ingin pengadaan barang. Penambahan dana lembaga akan dirapatkan kembali bersama Wadir II. Untuk menghindari keterlambatan kegiatan mahasiswa maka birokrasi memberikan pelayanan kegiatan akan menggunakan aplikasi atau barcode.
Setelah audiensi ini berlangsung Anugrah Banten berharap saran-saran dan masukan dari mahasiswa akan segera ditindaklanjuti oleh pihak birokrasi, serta akan menjadi bahan follow up untuk kedepannya.
Anugrah juga menambahkan bahwa Pimpinan itu selalu terbuka untuk semua aspirasi mahasiswa dan semoga apa yang kita diskusikan pada hari ini betul-betul bisa ditindaklanjuti secara cepat.
“Seperti perihal jam malam kalau bisa sebentar sore sudah ada Surat Keputusannya. Diperpanjang kegiatan kemahasiswaan, sampai jam 8 untuk kedepannya lagi kita evaluasi seperti yang disampaikan sama direktur tadi. Karena yang mau evaluasi itukan kita (mahasiswa) sampai di mana progres apa yang dijanjikan tadi,” tuturnya. [KWH/346]