Sabtu, November 30, 2024

Keterasingan yang Mematikan

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

Hidup Pekerja, Orang-orang yang Terasingkan

Setiap pagi, setiap malam, kita disuguhi pemandangan yang lazim nan membosankan. Orang-orang bangun dengan sisa kantuk di wajahnya, membersihkan diri dengan sabun dan diguyuri air, kemudian bersiap menjalani rutinitas harian. Kerja, atau dalam bahasa lain; pergi mencari uang, untuk menyambung hidup, pun secara terpaksa. Demi berlangsungnya remah-remah di mulut sendiri dan di mulut keluarga yang sedang tertanggalkan, di rumah, di kontrakan, ataupun di kos-an.

Orang-orang bersepakat bahwa senin adalah hari paling dibenci se-dunia. Dan jumat adalah hari paling disenangi para buruh, karyawan, dan mereka yang menggantungkan hidupnya pada relasi kerja upahan. Senin, selasa, rabu, dan kamis adalah hari-hari yang panjang dan melelahkan. Jumat, sabtu, dan minggu adalah hari paling singkat dalam kalender. Demikian seminggu berjalan.

Orang-orang hidup kehilangan gairah, menjadi sibuk, dan bosan dengan keseharian.

 

Hidup Mahasiswa Dalam Kampus Rasa Pabrik

Sementara itu, di ruang yang lain, para pelajar dan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai mahasiswa (juga) tengah sibuk. Duduk termenung membaca tulisan ini, mengingat kembali apa yang selama ini ia kerjakan. 

Bangun, datang ke kampus, tapi tidak untuk membangun. Membaca buku, tapi tidak membaca sekitar. Berdiskusi di kantin, di koridor, atau di gazebo, tapi tidak mendiskusikan perubahan. Sibuk mempercantik diri dengan make up yang adalah buah kerja buruh pabrik. Sibuk bermain dengan dunia maya, tidak dengan yang nyata. Sibuk menikmati setiap tarikan rokok yang adalah buah keringat petani tembakau. Sibuk bercinta dengan kelamin yang lain, tidak dengan hidup, dengan semesta, dengan yang menghidupi hidup.

Kita semua perlu tahu, bahwa hidup sedang diambang kematian.

 

Kematian Hidup, Ketergesaan, Dan Keterasingan Yang Menghinggapinya

Dengan ketergesaan hidup dan keterburuan yang menghinggapi setiap pagi dalam kehidupan ini, patut rasanya untuk kita pertanyakan. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa hidup yang seharusnya menjadi nikmat malah berjalan tak sesuai rencana, menjadi sibuk dan membosankan. 

Baca Juga:  Persepsi yang Berbeda, Begini Kronologi Dugaan Kasus Kekerasan Terhadap Mahasiswa PNUP

Mestinya kejadian ini tidak terjadi begitu saja, ada diskursus, ada konstruksi. Ada hal-hal yang menjadi penyebab itu semua terjadi, yang membuat kita dan mereka saling terasing. Terasing dari faktor produksi, terasing dari nilai yang diproduksi tanpa bisa dikonsumsi, terasing dari alam yang dengan tersenyum kita terus saja dieksploitasi, terasing dari keluarga dan orang-orang sekitar yang karena desakan menjadi abai untuk kita sapa, hingga terasing dari potensi diri untuk terus berkembang dan mencari makna hidup. Kita telah terasing, dikontrol, bahkan dieksploitasi tanpa kita sadari yang disebabkan oleh kapitalisme.

Kapitalisme adalah sebuah sistem, ia membuat kita berjalan dalam lingkaran eksploitasi, akumulasi, dan ekspansi. Ambisinya ada pada perputaran modal, memproduksi nilai untuk dipertukarkan dengan hal lain yang bisa menggandakan atau mendongkrak modal awal, dan bukan atas dasar kebutuhan. Membuat kita mengkonsumsi karena dorongan hasrat ingin membeli, bukan atas dasar kebutuhan. Tatanan manusia didesain sedemikian rupa dengan tujuan: kerja, laba, dan kontrol.

Alam adalah halal untuk digerusnya hingga habis, manusia menjelma mesin tanpa nurani. Raga, dan jiwa sesak dengan kerja, kerja, dan kerja. Kemudian beli, beli, dan beli, lalu kerja lagi, beli lagi, dan lagi.

Jika konsumen berkurang, ia akan membuat seribu satu rencana untuk menciptakan pasar, menciptakan pembeli, lagi, dan lagi. Melalui perluasan pasar, melalui hegemoni media dan pikiran, melalui apa yang mereka sebut sebagai “globalisasi”.

Sistem ini memapankan sistem kelas dan kekuasaan kelas; kelas tertindas dan kelas yang menindas. Secara penuh membiarkan kelas tertindas tetap berada dalam kotak kecil mereka, isolasi mereka. Mengontrol naratif dari kehidupan kita baik dalam soal ruang maupun waktu; membaginya menjadi waktu kerja/ruang kerja, waktu santai/ruang santai, dsb. Secara hati-hati ruang, waktu, dan aktivitas yang dikontrol, diisolasi, dan dipisahkan satu sama lainnya, pemisah antar individu satu dengan individu lainnya. Karakter manusia yang dikonstruksi dalam sebuah sistem yang dirancang dengan arsitektur terbaik, yang dapat menyembunyikan penderitaan hidup manusia di bawah tirani pasar.

Baca Juga:  Resiko Pekerjaan Seorang Jurnalis

Jadi, berhati-hati lah.

 

Menghidupi Hidup Sepenuhnya

Karena hidup mesti berhati-hati, maka hiduplah dengan nurani, jangan menjadi mesin. Gunakan akal mu agar tak tertipu televisi, pun media sosial yang memabukkan. Termasuk kabar jika dunia hari ini sedang baik-baik saja.

Cara terbaik untuk mengakhiri keterasingan dan kebosanan hidup adalah dengan membaca buku, membaca senja, membaca apa saja, dan membaca bagaimana semua ini bisa menjadi; kesenjangan antara yang tertindas dan yang menindas, kemiskinan yang seolah lazim, membaca segala ketergesaan hidup yang menghantui. Berpikir perihal substansi, perhatikan semua pilihan, apakah ini adalah yang dibutuhkan atau hanya keinginan (hasrat) yang sementara.

Berjejaring, berteman, dan membangun kolektif juga adalah salah satu cara untuk menentang keterasingan satu sama lain. Mengenali yang lain adalah cara terbaik untuk mencintai hidup. Bertegur sapa lah sebelum malam menelan mu, lagi.

“Zarathustra menyarankan agar gairah untuk bermain dikembalikan untuk menghancurkan masyarakat yang menindas gairah”

Lakukan hal-hal yang kalian senangi, berbahagialah. Retas segala keresahan yang ada dengan kobaran jalanan. Bakar setiap kebosanan hidup dengan melawan sistem yang membuat kita terasing, tak berdaya, dan tidak bergairah. Ciptakan jalan bagi atmosfer liar tentang kebebasan.

Dan yang terpenting adalah “Menikmati momen yang ada! Jangan pernah biarkan dirimu terlibat dalam apapun yang tidak membuatmu bergairah!”. Hidupilah hidup sepenuhnya. [CAN/377]

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:48
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU