METANOIAC.id Pernahkah kalian menyadari kalau jejak internet kalian itu diperhatikan? Misalnya nih, setelah kalian kepoin tentang harga baju baru yang trendi tiba-tiba iklan di internet menawarkan iklan tentang baju trendi tersebut?
Atau ketika kalian menonton tentang misteri dan pembunuhan maka video misteri dan pembunuhan itu rasanya akan terus bertambah? Semua itu bukan karena ada yang mengintai kalian atau ada yang menjelajahi jejak histori anda. Semuanya karena sebuah hal yang disebut ‘Algoritma Media Sosial’.
Jadi, apa sih sebenarnya algoritma itu? Jadi gini nih, sebenarnya Algoritma Media Sosial ini merupakan sebuah sistem yang mempelajari penggunanya untuk menyesuaikan output yang sesuai dengan minat pengguna.
Misalnya ketika menonton TikTok tentang makanan, maka algoritma akan mengingat bahwa anda suka TikTok yang bertemakan makanan dan akan menyarankan lebih banyak. Semakin sering kita menggunakan sebuah media sosial maka semakin baik algoritma akan mengenali kita.
Nah, jadi algoritma ini ditujukan untuk membantu kita dengan memilah informasi yang akan di berikan kepada kita secara otomatis. Walau kedengarannya baik, sebenarnya algoritma media sosial ini bisa jadi sangat berbahaya. Bahkan bahaya dari algoritma media sosial ini bisa sampai di luar nalar.
Berikut contoh bahaya bahaya algoritma media sosial:
- Menghipnotis perlahan dengan menyarankan informasi yang itu-itu saja. Contohnya, ketika kita melihat sebuah video hoaks maka algoritma akan mengira kita menyukai informasi hoaks tersebut sehingga algoritma akan terus menerus menampilkan informasi hoaks lainnya secara terus-menerus,
- Sulit untuk mendapatkan sudut pandang lain. Karena saran yang diberikan algoritma terlalu bias dan selalu sesuai data kita, maka akan sulit untuk mencari sesuatu yang bukan seperti sesuatu yang biasa kita cari,
- Menjual data ketertarikan kita kepada pihak lain. Beberapa media sosial mendapatkan keuntungan dengan menawai kita iklan atau informasi dari pihak lain menggunakan data yang telah direkam tentang ketertarikan kita.
Walau algoritma media sosial itu memiliki banyak celah di dalamnya yang bisa membahayakan kita, kita akan tetap bisa aman bila kita tau mengatasi bahaya algoritma media sosial dan memanfaatkan algoritma media sosial itu sendiri.
Jadi, Metareaders sudah tahu kan seberapa bahaya algoritma media sosial sebenarnya? Jadi kalau memang algoritma media sosial itu bahaya, kok masih ada dan masih digunakan? Walau berbahaya, algoritma media sosial ini juga sebenarnya membantu dan memudahkan kita di beberapa hal. Seperti memberikan kita tontonan atau bacaan yang menarik atau menyingkirkan sesuatu yang kita tidak suka.
Nah, terus bagaimana kita bisa mendapatkan bantuan algoritma tanpa perlu mendapatkan bahayanya? Untuk bisa mendapat keuntungan dari algoritma dan tanpa bahayanya kita perlu belajar menjadi pengguna media sosial yang bijak.
Namun untuk menjadi pengguna media sosial yang bijak tidaklah mudah, ada beberapa prinsip-prinsip yang harus diterapkan sebagai pengguna media sosial yang bijak. Prinsip ini perlu di bangun dengan kebiasaan kebiasaan tertentu agar sekali diterapkan akan terus terjaga.
Berikut ini prinsip-prinsip pengguna media sosial yang bijak yaitu:
- Dapat membedakan informasi yang baik dan yang buruk agar dapat menghindari konten-konten yang dapat merusak saran algoritma kita,
- Dapat menahan diri dari membuka hal yang buruk. Ketika sekali saja kita membuka hal buruk maka algoritma akan mengira kita tertarik pada konten seperti itu dan akan menyarankan lebih dan mengotori algoritma kita,
- Sekalinya mendapatkan hal buruk maka langsung men-dislike atau menghapus, sehingga algoritma tau bahwa kita tidak menyukai hal seperti itu dan mengurangi kemunculan konten seperti itu,
- Menahan diri memberikan interaksi terhadap konten buruk. Ketika kita memberikan interaksi terhadap konten buruk seperti komentar maka kita akan menambahkan tanda ke konten itu bahwa konten itu ramai dan sedang dibicarakan sehingga algoritma akan menyarankannya ke lebih banyak orang.
- Memberikan komentar baik dan like kepada konten-konten baik agar algoritma lebih menyarankan konten baik di banding konten buruk.
Setelah menerapkan prinsip-prinsip itu, maka algoritma kita akan lebih baik dan menjadi tidak berbahaya sehingga media sosial apapun akan nyaman digunakan.Â
Nah, ada beberapa tips dan trik untuk Metareaders, ketika ingin belajar sesuatu maka tontonlah tentang hal tersebut sehingga algoritma akan lebih sering menyarankannya dan kurangi tonton yang berisi hiburan. Semisal ketika ingin belajar bahasa inggris maka tontonlah konten dari Youtuber yang berbahasa inggris lebih sering.Â
Saran lainnya yaitu ketika Metareaders menemukan content creator yang memiliki konten baik dan bagus namun memiliki subscriber atau follower yang sedikit maka bantulah mereka dengan menyarankan ke teman agar content creator yang buruk lebih tertutup dengan konten yang baik. [FK/391]