Minggu, April 27, 2025

Bocor! Realitas Tempat Salat Akhwat Masjid Ulil Al-Baab

| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |

 

Masjid. Kondisi bagian luar Masjid Ulil Al-Baab PNUP yang bangunannya nampak belum rampung, Kamis (2/6).  [GIT/351]


METANOIAC.id Pembangunan Masjid Ulil Al-Baab Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang dilakukan dari tahun 2018 belum juga rampung hingga saat ini. 


Dokumentasi. Video Dokumentasi Masjid Ulil Al-Baab Saat Hujan Deras, (13/5) [GIT/351]

Sekitar satu bulan yang lalu tepatnya pada Jumat (13/5), crew Metanoiac mengabadikan momen saat hujan mengguyur Masjid Ulil Al-Baab. Keadaan tersebut menampakkan kebocoran di tempat shalat akhwat dikarenakan talang air yang patah dan memberikan celah sehingga air dapat masuk dari atap ketika hujan deras. 


Talang Air. Kerusakan yang terlihat pada talang air Masjid Ulil Al-Baab PNUP bagian akhwat, Kamis (2/6).  [GIT/351]


Memasuki pekan pertama Juni, setelah crew Metanoiac kembali melihat kondisi Masjid Ulil Al-Baab, namun tidak banyak yang berubah seperti talang air yang patah belum diperbaiki.


[Baca juga:[Nihil] Pengoperasian Kantin Baru Belum Terlaksana Sampai Saat Ini]


[Baca juga: Menyoal Pengelolaan Sampah di Politeknik Terbaik Ketiga Se-Indonesia]


Trias Putri Ratu Alamsyah salah satu mahasiswa PNUP yang sempat diwawancarai mengenai realitas kondisi Masjid Ulil Al-Baab menyampaikan bahwa pembangunan masjid tidak merata dan atap teduh belum terjamin.


“Memang bagian akhwat mengerti kalau laki-laki lebih banyak sehingga perluasan memang urgent dilakukan, tapi masa untuk sekadar memperbaiki atap bocor saja belum bisa? Sekarang akhwat sudah masuk hanya di bagian 1/4 masjid, kegiatan pun masih dilakukan di teras yang sering bocor karena di dalam masjid tidak cukup,” tutur Trias pada Rabu (1/6). 


Ia juga menambahkan jika ingin menambah bangunan baru, sebaiknya menyelesaikan bagian akhwat terlebih dahulu.

Baca Juga:  Pembangunan Telah Rampung, Rusunawa Hingga Kini Belum Beroperasi


“Pintu masuknya tidak jelas, 3 tahun begitu terus. Harusnya kalau ingin mulai perluasan atau mendirikan bangunan baru, selesaikan dulu bagian akhwat yang sudah beberapa tahun (belum rampung). Menurut saya kelihatan diskriminasinya berkedok perluasan,” tambahnya.


Crew Metanoiac juga meminta tanggapan Dahsan Hasan selaku Ketua Umum Keluarga Muslim Politeknik Indonesia (KAMUPI) PNUP terkait kondisi masjid saat ini. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan hal yang wajar karena pembangunan masjid yang bertahap. 


“Tentu dimaklumi dalam proses begini (masih tahap pengerjaan), masih membongkar sana-sini pasti ada pelayanan yang tidak maksimal. Makanya di rapat kemarin, itu di belakang kita sekat semua khusus untuk akhwat. Itu juga kan masih ada tampias kalo hujan.” ucap Dahsan, Selasa (26/4).


Ia juga menambahkan bahwa dana pembangunan masjid ini salah satunya bersumber dari potongan gaji dosen yang beragama Islam setiap bulan. Saat ini ada sekitar 24 juta rupiah tiap bulannya. Potongan gaji ini berbeda setiap dosennya karena hal ini bersifat sukarela. Ditambah lagi dana dari rekan-rekan alumni (alumni PNUP).


Kondisi Ruang.  Kondisi Ruang Sholat bagian Akhwat yang telah dipindahkan di bagian teras masjid, Kamis (2/6).[GIT/351]


Lebih lanjut mengenai pembangunan masjid,  melalui via telepon Zaini selaku Ketua Pembangunan Masjid Ulil Al-Baab PNUP mengatakan bahwa kerusakan itu telah diketahui oleh panitia, namun pekerjaan pembangunan ini tidak bisa dilaksanakan segera karena terbatasnya dana dan adanya prioritas lain. 


“Prioritas panitia pembangunan tahun ini yaitu menutup jendela kemudian memplester dan mengaci gedung masjid tersebut, panitia sudah bicara dan sedang dibuat solusinya. Masjid bagian perluasan dengan masjid lama bagian akhwat akan dibuat permanen pertemuannya. Sekarang tidak permanen karena hanya dibuatkan talang saja sebagai pertemuannya”, ujar Zaini.

Baca Juga:  UKM Baru Nyaris Tanpa Sosialisasi


Zaini pun mengungkapkan harapannya agar pembangunan masjid segera rampung akhir tahun ini jika dananya sudah ada. 


“Setelah semuanya selesai dan dana cukup, yah kita pindah ke masalah perbatasan karena sebenarnya untuk kondisi tersebut di luar perencanaan anggaran masjid. Seharusnya bagian pekerjaan saya hanya menyelesaikan perluasan masjid sekarang ini. Tetapi kenyamanan seluruh jamaah adalah prioritas kita,”  tutupnya. [RCH/315 GIT/351]

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU