METANOIAC.id Pertandingan bola basket putra pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Politeknik (Pimpol) antara Jurusan Teknik Mesin melawan Administrasi Niaga (AN) berujung ricuh, Selasa (31/5).
Berdasarkan pemantauan crew Metanoiac, kejadian bermula saat salah seorang suporter Teknik Mesin yang tidak diketahui namanya menghampiri perkumpulan suporter AN dengan membawa senjata mainan. Hal ini menimbulkan pertikaian antara dua belah pihak yang berujung memanas dan mengakibatkan kericuhan di tengah pertandingan.
Nurul salah satu penonton Jurusan Administrasi Niaga menuturkan kronologi singkat yang ia saksikan saat detik-detik kericuhan bermula. “Salah satu suporter Mesin bawa tembak-tembak (senjata mainan) menghampiri suporter jurusan AN seperti mau provokasi. Jadi, suporter AN tidak terima dan dilempar mi sepatu ke yang bawa senjata mainan, kemudian majumi anak Mesin, ricuhmi,” ucap Nurul, Selasa (31/5).
Sementara penonton lain yang berasal dari Jurusan Teknik Mesin yaitu AZ (Inisial nama) mengatakan hal serupa dengan suporter AN. “Awalnya itu satu orang dari Teknik Mesin ke suporternya AN pangarai (Menantang), kemudian suporter AN marah mau namajui (ingin memukul) satu orang tersebut, jadi maju mi juga Teknik Mesin,” ucap AZ.
[Baca Juga: Pimpol 2019 Resmi Ditutup, Siapa Juara Umumnya?]
Dampak dari kericuhan tersebut adalah terhentinya pertandingan basket yang sedang berlangsung.
Ketua Jurusan AN, pihak kemahasiswaan, sekaligus satpam turut melerai kericuhan tersebut dengan berembuk bersama kedua perwakilan tim untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan.
Adapun hasil akhirnya adalah tidak ada tim yang di diskualifikasi dan pemenang dari pertandingan tersebut adalah tim basket putra Teknik Mesin dengan melihat skor tertinggi dalam pertandingan yakni 28-5.
Mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi mengingat Pimpol masih sementara berlangsung, pihak kemahasiswaan mengeluarkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Himpunan, Presiden BEM, Ketua DEMA, dan penanggung jawab Pimpol. Di mana apabila kejadian serupa terulang maka yang bersangkutan akan menerima sanksi.
Setelah sempat terhenti karena adanya kericuhan, pertandingan Pimpol ini akhirnya dilanjutkan kembali. [HR/332, AN/336]