Massa. 1000 ilmuwan dari 25 negara ikut dalam aksi Scientist Protest 2022, Rabu (13/4). [Sumber: chemistryworld.com] |
METANOIAC.id Scientist Protest 2022 merupakan sebuah gerakan protes yang diikuti kurang lebih 1000 ilmuwan. Di mana dalam gerakan ini para ilmuwan menyatakan bahwa bumi planet yang kita tempati saat ini tidak layak untuk dihuni lagi.
Tuntutan yang dilayangkan adalah agar negara di dunia serius dalam menanggapi masalah iklim yang sangat genting.
Dikutip dari kanal Youtube Sepulang Sekolah dengan rilis terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa manusia hanya memiliki waktu tiga tahun atau sampai tahun 2025 untuk memperbaiki masalah kasus angka gas rumah kaca untuk diubah menjadi angka wajar.
Artinya, seluruh umat manusia hanya mempunyai waktu tiga tahun lagi untuk menyelamatkan bumi ini dari bencana yang besar.
Peter Kalmus merupakan seorang ilmuwan iklim dari NASA yang viral di media sosial dikarenakan ia dan beberapa ilmuwan lainnya merantai tangannya di pintu depan gedung JP Morgans Chase BANK. Hal ini merupakan salah satu bentuk protes menentang kebijakan bank untuk mendanai perusahaan yang akan menggunakan bahan bakar fosil.
“Kita akan kehilangan semuanya dan kami tidak bercanda, kami tidak berbohong, kami tidak melebih-lebihkan, ini sangat buruk, semuanya,” ungkap Peter Kalmus di depan gedung JP Morgans Chase.
Potret. Peter kalmus dan salah satu ilmuwan merantai tangannya di pintu depan Gedung JP Morgans Chase BANK di California [Sumber: fastcompany.com] |
Alih-alih didengar oleh pihak terkait, para ilmuwan tersebut malah didatangi oleh sekelompok polisi anti huru-hara dan akhirnya para demonstran tersebut diamankan oleh pihak kepolisian.
Sama seperti di California, Negara Inggris juga melakukan aksi, di antaranya para demonstran beraksi dengan mengelem diri mereka di jendela, tembok, lantai, hingga ke meja gedung pusat Shell. Selain itu, mereka juga melakukan aksi dengan mengecat truk yang membawa muatan bahan bakar fosil.
Hal serupa yang dirasakan California juga demonstran Inggris rasakan, mereka malah diamankan pihak kepolisian dan aksi dibubarkan secara paksa.
Pemberontakan. Petugas polisi mengeluarkan seorang aktivis iklim dari kelompok pemberontakan Ilmuwan di depan Kongres Deputi di Madrid, Spanyol pada Sabtu (16/4). [Sumber: truthout.org] |
Sebuah studi terbaru dilakukan University of East Anglia Inggris, memperkirakan bumi masih mampu menopang kehidupan setidaknya selama 1,75 miliar tahun mendatang dengan syarat tidak terjadi bencana dahsyat akibat nuklir, tubrukan asteroid raksasa, dan malapetaka lain tak terjadi.
Banyak pula yang beranggapan bahwa umur bumi benar-benar sisa tiga tahun lagi. Artinya, jika tiga tahun ke depan penduduk bumi gagal menekan angka peningkatan gas rumah kaca maka bumi akan perlahan tidak layak huni, tetapi bukan berarti bumi yang kita tinggali sekarang ini jadi hancur atau ‘kiamat’.
Meski bukan menjadi akhir tidak berarti penduduk bumi santai dalam menyikapi masalah lingkungan ini melainkan harus tetap peduli dengan isu lingkungan agar bumi tetap jadi tempat yang nyaman untuk dihuni. [KWH/346]