Foto Bersama. Sesi foto bersama acara pembukaan kegiatan Penanaman 500 Bibit Mangrove, Minggu (16/01). [RCH/315] |
METANOIAC.id Memperingati Hari Sejuta Pohon Sedunia, UKM KSR PMI Unit 121 Politeknik Negeri Ujung Pandang menyelenggarakan kegiatan Penanaman 500 Bibit Mangrove di Kampung Nelayan, Kawasan Bahari, Desa Wisata Untia Jl. Salodong, Makassar. Minggu (16/01).
Hari Sejuta Pohon Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Januari, namun dikarenakan alasan akademik di mana kebanyakan mahasiswa sedang melaksanakan perkuliahan pada hari tersebut sehingga kegiatan Penanaman 500 Bibit Mangrove ini dilaksanakan di akhir pekan.
Sambutan. Sambutan dan pembukaan kegiatan penanaman 500 bibit mangrove oleh perwakilan dinas kehutanan provinsi sulawesi selatan, Minggu (16/01). [RCH/315]
|
Kegiatan ini dibuka dan diresmikan langsung oleh perwakilan dari Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan.
UKM KSR melibatkan seluruh lembaga internal kampus dalam kegiatan ini untuk turut berpartisipasi langsung. Selain itu, Ikatan Keluarga Alumni Lantebung (IKAL) juga terlibat langsung dalam proses penanaman bibit mangrove. Sebanyak 250 bibit mangrove disediakan oleh IKAL.
UKM KSR memilih kegiatan Penanaman 500 Bibit Mangrove sebagai peringatan Hari Sejuta Pohon Sedunia bukan tanpa alasan. Nurichsan selaku koordinator teamwork kegiatan Penanaman 500 Bibit Mangrove menjelaskan bahwa masih banyak daerah pesisir Makassar yang tidak terdapat tanaman Mangrove sehingga rawan akan terjadinya abrasi. Seperti yang diketahui, Mangrove merupakan tanaman yang dapat menahan gelombang air laut sehingga dapat mencegah pengikisan tanah daerah pesisir.
Kawasan Bahari Desa Wisata Untia dipilih sebagai lokasi kegiatan karena kawasan tersebut berhadapan langsung dengan laut lepas sehingga gelombang air laut cukup besar dibandingkan dengan daerah pesisir lainnya di Kota Makassar.
“Kita melihat kondisi disini, dimana kawasan Lantebung ini berhadapan langsung dengan air laut lepas sehingga tidak ada penahan. Jadi kita laksanakan penanaman mangrove di sini,” ungkap Nurichsan.
Adapun harapan Nurihcsan dengan diadakannya kegiatan ini yaitu silaturahmi yang lebih erat antar lembaga internal PNUP sekaligus berbagi pengalaman di lokasi penanaman bibit mangrove.
Sementara itu para partisipan cukup antusias dalam kegiatan ini walaupun medan yang dilalui cukup berat dan menantang. Hal tersebut terbukti dengan berhasilnya penanaman 500 Bibit Mangrove.
“Menurut saya acara ini sangat bagus dan menarik karena menanam Mangrove dapat mengurangi abrasi terutama untuk warga-warga di pesisir pantai,” ucap Ahmad Solihin yang merupakan salah satu partisipan dalam kegiatan ini. [RCH/315 MT/350]