METANOIAC.id Maraknya aksi pencurian di Kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) membuat sivitas akademika menjadi resah. Pasalnya, kasus pencurian bukan hanya sekali, melainkan telah terjadi beberapa kali, baik di Kampus I maupun di Kampus II. Sebut saja kasus pencurian dua buah motor yang terjadi di Kampus I PNUP pada tanggal 12 November dan 9 Desember 2019 lalu. [Baca: Kasus Pencurian terus Berlanjut, Bukti Kampus tidak Aman Lagi]. Namun, hingga kini keberadaan motor yang pernah dicuri tersebut belum diketahui.
Selain kehilangan motor, helm milik mahasiswa yang disimpan di atas motor tak luput diraup oleh oknum pencuri. Helm menjadi sasaran empuk para pencuri yang kebanyakan disimpan di tempat parkir Jurusan Teknik Elektro Kampus I PNUP, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Closed Circuit Television (CCTV) tidak terpasang pada parkiran yang notabenenya menjadi sasaran pencuri hingga saat ini.
Kasus pencurian tidak hanya terjadi pada area parkir, melainkan dalam gedung sekalipun. Kasus yang baru-baru ini menggegerkan sivitas akademika PNUP ialah adanya oknum pencuri yang terekam CCTV dalam Bengkel Energi Jurusan Teknik Mesin yang melancarkan aksinya dengan membawa pergi tas milik seorang mahasiswa jurusan tersebut, Kamis (25/11). Diketahui bahwa tas tersebut milik seorang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin bernama Muh. Ilham, yang berisi laporan dalam map beserta kartu-kartu kontrol, kartu asistensi, tugas-tugas kampus, baju lab, baju kemeja, dan celana levis.
Korban menceritakan kronologi pencurian tersebut kepada crew Metanoiac via WhatsApp. Diketahui bahwa korban masuk bengkel pukul 13.50 WITA dan meletakkan tasnya di atas meja lab pengukuran bersama tas teman-temannya. Namun, ketika dia hendak mengambilnya kembali pada pukul 16.30 WITA, tasnya sudah tidak ada.
Lebih lanjut, korban menjelaskan bahwa dia masih sempat menanyakan keberadaan tasnya kepada beberapa teman kelasnya, namun nihil. “Saya bertanya kepada teman kelas saya, tetapi tidak ada yang melihat (tas). Setelah itu saya segera menuju ke ruangan Ketua Jurusan untuk mengecek CCTV. Dari hasil rekaman CCTV tersebut pelaku terlihat mengambilnya (tas) tepat pada pukul 16.07 WITA,” jelasnya.
Korban mendapat kabar bahwa buku dan baju labnya sudah didapat tergeletak di toilet Gedung Seminar (GS) sedangkan tas dan barang lainnya tidak ditemukan (Jumat, 26/11). Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Sekretaris Jurusan Teknik Mesin dan wali kelas korban.
“Saya sudah lapor ke Sekretaris Jurusan dan wali kelas, tetapi belum ada tanggapan. Hanya sekedar pertanyaan ‘kenapa bisa hilang? Dimana dan kapan?’ Bertanya juga ‘apa isi tasnya?’ sebatas itu saja. Kemudian setelah melihat bukti CCTV, hanya ditanggapi ‘kayaknya kalau dilihat dari penampilannya sepertinya mahasiswa baru (Maba) atau bukan mahasiswa’,” ungkapnya.
Ilham juga berharap agar penjagaan keamanan di kampus semakin diperketat lagi, seperti penambahan CCTV agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Untuk mengetahui tentang manajemen pengamanan di Kampus PNUP, crew Metanoiac meminta keterangan pada Peltu Purnawirawan Ruma selaku Koordinator Keamanan Kampus pada Kamis (16/12). Peltu menjelaskan bahwa situasi di PNUP dalam keadaan aman.
“Sampai sekarang belum ada motor yang hilang karena anggota saya setiap jam keliling di tempat parkiran. Anggota saya sudah siap 1×24 jam untuk berjaga di kampus, termasuk patroli rutin yang dilaksanakan. Sampai saat ini belum ada laporan kehilangan seperti motor, kalau helm mungkin antara teman sendiri biasa baku tukar helm,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan mengenai sistem patroli kampus, baik di Kampus I maupun di Kampus II. “Di Kampus I itu 12 (satpam), satu kali naik (patroli) 4 orang. Kalau di Kampus II itu ada 9 (satpam), satu kali naik (patroli) 3 orang. Jadi biasa saya patroli 3 kali ke sini (Kampus II) dan ke sana (Kampus I) karena saya aktif di kampus I,” ungkapnya.
Mengenai kasus pencurian yang terjadi di Jurusan Teknik Mesin, Peltu tidak memberi banyak komentar. “Kalau itu ada informasi disampaikan staf. Kan ada CCTV, tapi setelah dibuka susah dipelajari karena dia (pelaku) memakai masker. Jadi tidak diketahui apakah teman sendiri (yang melakukan aksi pencurian) karena lagaknya masih seumuran dengan mahasiswa,” komentarnya. [PAT/321 NFL/348 PQR/374]