METANOIAC.id Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) bekerja sama dengan Kampus Merdeka telah menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Program Magang Mahasiswa yang sukses dilaksanakan secara dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring) pada 18-19 Desember 2021, bertempat di Gedung Aula lantai 3 PNUP.
Kegiatan ini menghadirkan peserta dari perwakilan lembaga mahasiswa dan dihadiri beberapa peserta dari berbagai jurusan yang ada di PNUP. Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari beberapa industri ternama seperti PT Energi Sengkang, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Wilmar.
Pada hari pertama, kegiatan ini diisi tiga materi, yaitu materi pertama dibawakan oleh Hasnaeni Asri selaku Purchasing Manager PT Energi Sengkang, Baso Alim Bahri selaku General Manager of Capital Practitioner and Competency Assessor PT Pokphand Indonesia serta Lutfi Amalia Adel selaku Head of Digital Marketing bahaso.com.
Dilanjutkan pada hari kedua yaitu Sosialisasi Program Magang dan Studi Independen Merdeka Belajar (MSIB) Kampus Merdeka oleh Haryono Reksoyuwono selaku Head of Wilmar Learning Center, Tutus Kusuma dan Nurhadi Irbath selaku CEO ecc.co.id and Career Trainer, serta Sosialisasi Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) oleh Yuliani HR selaku Penanggung Jawab PMMB PNUP.
Program Magang ini dikhususkan untuk mahasiswa di semester akhir. “Karena jika mata kuliah semester sebelumnya banyak, maka kegiatan magang akan terganggu sebab ada tugas di perusahaan yang harus dikerjakan sesuai target,” tambahnya.
Meski masih dalam masa pandemi Covid-19, Hasnaeni Asri mengatakan bahwa pihak perusahaan telah menerima kembali mahasiswa magang dengan mengikuti standar protokol kesehatan yang ada, ia juga menganggap bahwa program magang ini sangat baik dilaksanakan karena lebih terstruktur dengan jangka waktu magang enam bulan yang membuat mahasiswa dalam satu siklus pekerjaan lebih paham.
Hasnaeni Asri pun berpesan kepada mahasiswa yang akan lulus ketika akan masuk ke dunia industri maka perlu mempersiapkan mental.
Ia juga mengatakan bahwa ini akan jauh berubah dengan dunia kuliah, seperti harus berhadapan dengan orang yang belum dikenal sebelumnya, cara pemrograman dan memacu diri untuk bisa bekerja. “Terutama untuk perempuan ‘make sure you can make it‘ harus bisa dengan stand out agar bisa dilihat dengan menyakinkan diri bahwa ‘saya bisa!’ pastikan bahwa langkah yang diambil itu lurus dan sejalan,” tambahnya.
Diwaktu yang sama, crew Metanoiac juga berkesempatan mewawancarai Baso Alim Bahri selaku General Manager of Capital Practitioner and Competency Assessor PT Pokphand Indonesia dan juga sebagai pemateri dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa diadakannya program magang ini merupakan langkah yang sangat bagus dan strategis, ini juga sebagai usaha untuk kebutuhan industri dan juga kualitas lulusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi khususnya PNUP itu sendiri dan menurutnya kegiatan sosialisasi ini sangat baik.
Ia juga menilai bahwa politeknik aktif melaksanakan kegiatan ini. “Satu-satunya perguruan tinggi yang aktif melaksanakan kegiatan pembekalan ke mahasiswa terutama pembekalan soft skill menurut saya itu politeknik dan itu patut untuk di apresiasi. Bagaimana politeknik bersinergi dengan industri dan menghadirkan mentor-mentor industri untuk ikut sharing kepada adik-adik mahasiswa untuk meningkatkan soft skill. Sehingga pada saat mahasiswa lulus dan akan bekerja maupun berwirausaha mereka punya standarisasi yang jelas untuk kedepannya,” ujarnya.
Sementara itu, yang harus dipersiapkan mahasiswa untuk kegiatan program ini yaitu dalam hal profesionalisme, dalam artian bahwa memasuki dunia industri berbeda pada saat memasuki dunia kuliah dan juga soft skill seperti tanggung jawab dan kerja sama.
Terkhusus di industri Pokphand memiliki Memorandum of Understanding (MOU) bersama PNUP. Dengan harapan bahwa mahasiswa yang akan lulus dan terjun ke dunia industri mampu adaptif, belajar terkait hal-hal yang didapatkan di industri dan adaptasi terkait situasi yang mungkin akan berbeda dengan yang telah dijalani sebelumnya.
Yuliani HR selaku penanggung jawab Program PMMB PNUP menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan bahwa mahasiswa memiliki kesempatan mengetahui dunia usaha dan dunia industri, ingin memperkenalkan bahwa magang di wadahi oleh beberapa industri, Kementrian baik Kemendikbud dan Ditjen Vokasi serta Forum Capital Human Indonesia (FHCI) dan ingin memberitahu mahasiswa bahwa magang tidak sesulit apa yang dipikirkan. Selain difasilitasi uang saku, tujuan utamanya yaitu untuk mengenal dunia industri.
Tahapan Pendaftaran serta Manfaat MSIB dan PMMB
Sementara itu, jika ingin melakukan pendaftaran Program MSIB dan PMMB anda dapat mengakses tautan berikut:
1. Website pendaftaran MSIB
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang.
2. Website pendaftaran PMMB
https://s.id/Pendaftaran_PMMB_PNUP_2021_22
dengan perlu mencantumkan berkas dari https://s.id/B_Kas_PMMB_2021_22
Pada tahun 2022, pendaftaran dibuka dalam dua batch dimulai untuk batch satu pada Desember dengan keberangkatan pada Januari dan batch dua pada Juli dengan keberangkatan pada Agustus mendatang.
Selanjutnya mahasiswa akan melakukan tahapan seleksi, karena mahasiswa magang ini merupakan duta kampus sehingga yang utama adalah komitmen. “Jika ia berkomitmen maka kita baru tes integritasnya seperti apa, untuk masalah akademik tidak diragukan lagi untuk mahasiswa politeknik, tetapi komitmen yang terpenting. Jangan sampai di industri mencoreng nama kampus,” jelas Yuliani HR.
Untuk kuota program ini dari pihak kampus tidak membatasi, tetapi dari perusahaan sendiri lah yang menentukan berapa diterima sesuai dengan kriterianya. Pemerintah akan tetap konsisten mengadakan program magang setiap tahunnya.
Yuliani HR mengungkapkan bahwa kurangnya informasi yang sampai ke mahasiswa terkait program magang ini, tetapi jika info ini sudah sampai ke mahasiswa maka tinggal menyiapkan diri, karena peluang itu ada. Total pendaftar mahasiswa PNUP pada program magang di tahun 2021 sekitar 227 orang dan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud (Ditjen Diksi) sekitar 472 orang. Dengan total mahasiswa diterima 90 orang dari PMMB dan enam orang dari Ditjen Diksi.
Ia juga mengatakan bahwa capaian keberhasilan mahasiswa yang telah magang dan diterima di industri hampir seluruh mahasiswa tidak ada yang menganggur dan juga sertifikat magang yang diperoleh menjadi pertimbangan. “Berdasarkan penilaian, mereka mengatakan bahwa sertifikat menjadi peluang utama karena perusahaan mempertimbangkan mahasiswa yg memiliki sertifikat kompetensi. Terutama sertifikat magang yang langsung dari Kementerian Pendidikan (Kemendikbud),” lanjutnya.
Lebih lanjut, Yuliani HR mengatakan bahwa manfaat dari program ini dapat ditinjau antara lain mendapatkan peluang mengenal dunia industri, mengetahui unit bisnis dan bekerja di industri, memperoleh mentor serta diberikan uang saku.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti program magang ini untuk memanfaatkan masa muda dalam mengenal dunia usaha dan industri karena selama masih bisa dilakukan maka lakukan, karena jika telah selesai maka akan mengetahui sulitnya masuk ke dunia industri. Ia berharap agar program ini dijadikan sebagai pengalaman pertama, karena setelah akan selesai dari magang akan langsung bekerja tanpa menjadi on job training lagi tetapi langsung menjadi karyawan karena adanya sertifikat magang yang diperoleh.
Diwawancarai melalui via Whatsapp Winnie Felycia Rita Patiung dari Jurusan Teknik Elektro sebagai salah satu mahasiswa yang sedang mengikuti Program MSIB mengungkapkan keaktifannya yang begitu antusias saat mendaftar program magang dengan memperoleh info selain dari kampus tetapi juga dari media sosial. “Saya sangat antusias, awalnya mau ikut magang reguler saja seperti teman yang lain. Tapi sudah rahasia umum jika sekarang ingin magang terkadang susah jika tidak ada koneksi. Jadi ketika saya sangat butuh tempat magang ini, tiba-tiba saya dapat di sosial media. Tanpa pikir panjang langsung daftar, tidak mau sia-siakan kesempatan,” ungkapnya.
Winnie juga menjelaskan bahwa ia sedang menjalani magang bersertifikat di Perusahaan Progate (Platform pembelajaran coding). Dengan jangka waktu magang selama tiga bulan, untuk jangka waktu tersebut tergantung dari mitra maka bisa berbeda-beda.
Sharing. Winnie berbagi pengalaman mengenai cerita suksesnya ikut program magang melalui via Zoom, Sabtu (18/12). [SYL/355] |
Ia juga menyampaikan pesan untuk teman-teman yang akan mengikuti program ini agar terus berusaha mencari info juga dari luar kampus. “Jangan malas cari informasi. Sejujurnya sangat banyak sekali sebenarnya kesempatan tetapi kita sendiri kadang yang melewatkan. Intinya kesadaran diri sendiri, jangan tunggu info dari kampus saja, jika sudah tahu mau magang maka siapkan semua berkas yang di rasa perlu. Seperti yang kita ketahui, mengurus berkas itu panjang perjalanannya dan kadang ada saja hambatannya. Jadi persiapkan diri sebaik mungkin,” tutupnya, Minggu (19/12). [ARF/322 SYL/355]