METANOIAC.id Menjabat sebagai Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) sejak tanggal 26 Oktober 2018 lalu, Muhammad Anshar tentunya memiliki program kerja yang harus direalisasikan. Beberapa program kerja yang telah ia rencanakan pada awal menjabat, yakni program kerja andalan dan program kerja khusus yang meliputi target jangka pendek serta target jangka panjang.
Program kerja jangka pendek Direktur PNUP yang banyak berisi mengenai pembangunan kampus, rupanya satu persatu sementara direalisasikan, terkhusus untuk tahun 2021 aktivitas pembangunan dan renovasi kampus sangat terlihat.
Ketika memasuki Kampus I PNUP, hal yang tak luput dari pandangan yaitu proses pembangunan jalan dua jalur. Dimulai sejak awal Desember 2020 lalu, dalam berita bertajuk “Pembangunan Dua Jalur Keluar-Masuk Kampus 1 PNUP” Muhammad Anshar mengatakan bahwa aktivitas pembangunan jalan diperkirakan akan selesai pada Desember 2020. Namun nyatanya tidak demikian, pembangunan jalan dua jalur ini bahkan sempat terhenti beberapa bulan.
Memasuki tahun 2021 tepatnya pada bulan Oktober lalu, pembangunan jalan dua jalur kembali dilanjutkan walaupun dari pihak PNUP pernah merencanakan akan kembali melanjutkan pembangunan tersebut pada Juni 2021. Keterlambatan ini dikarenakan anggaran untuk pembangunan jalan tidak ada, maka dari itu pihak PNUP harus menunggu revisi tambahan Pagu. “Revisi tambahan Pagu kita sampaikan awal maret, namun persetujuannya turun di awal Juli, begitu turun tidak bisa langsung dieksekusi karena ada proses tender,” jelas Sirajudin Omsa selaku Wakil Direktur II (WD II), pada Senin (22/11).
“Proses tender itu ada waktunya. Contoh 20 hari waktunya, kita ingin memperpendek menjadi 10 hari, tentu tidak bisa karena itu peraturan presiden. Kita maunya cepat, tetapi kalau tidak ada uangnya bagaimana caranya?” tambahnya.
Bengkel Listrik. Pekerja yang sedang melakukan pembangunan Bengkel Listrik, Selasa (30/11). [HR/332]
Dengan adanya pembangunan dan renovasi di PNUP tentunya tak lepas dari persoalan dana. Pembenahan kantin dan Gedung Direktorat yang sementara ini dalam tahap renovasi menggunakan dana yang berasal dari rupiah murni atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara untuk pembangunan lainnya menggunakan dana yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sudah include dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
Maraknya pembangunan di tahun 2021 mengingatkan kembali mengenai kondisi kantin PNUP sekarang ini. Dipindahkan sejak tahun 2019, pihak PNUP sudah berulang kali menjanjikan relokasi kantin. Masih jelas di ingatan pada peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) 10 Desember tahun lalu, [Baca : “Memperingati Hari HAM, Mahasiswa PNUP Bersuara ke Birokrasi”] Direktur PNUP pada saat itu mengatakan bahwa kurangnya anggaran yang menyebabkan sehingga tidak dapat menyelesaikannya namun, ada kabar gembira di tahun 2021 nanti akan ada dana pemeliharaan sebesar 2 milyar yang akan diberikan. Tentunya pembenahan kantin akan menjadi prioritas utama.
Faktanya, memasuki akhir tahun 2021 kantin belum juga dipindahkan. Ada banyak mahasiswa yang mengeluh akan hal tersebut, diketahui kondisi kantin yang memprihatinkan sejak awal pindah hingga saat ini. Di mana saat hujan akan kebanjiran, belum lagi tempat sampah yang berdekatan dengan kantin, serta kondisi kantin yang sempit. Para mahasiswa kembali mempertanyakan perihal pernyataan pihak kampus yang akan memprioritaskan kantin di tahun 2021.
Menjawab keluhan mahasiswa saat ditemui di ruangannya, Sirajudin Omsa mengatakan bahwa yang namanya skala prioritas kadang bergeser. “Skala prioritas kadang bergeser. Kenapa? Karena ada hal lain yang dilihat lebih parah saat itu atau lebih dibutuhkan,” ucapnya.
Renovasi kantin sudah dilakukan oleh pihak PNUP di tahun 2021 ini, akan tetapi belum bisa untuk digunakan. Keadaan kantin yang baru saja direnovasi, membutuhkan beberapa waktu lagi untuk digunakan sepenuhnya. Ini dikarenakan kondisi kantin yang akan digunakan nantinya masih dalam proses pemeliharaan sekitar tiga sampai enam bulan tergantung dengan klasual kontrak. “Jadi untuk pindah ke kantin baru, kita tunggu masa pemeliharaannya, sekitar tiga bulanan setelah selesai kontraknya. Kalau tidak salah tanggal 5 November kontraknya berakhir. Berarti Februari awal sudah bisa, kalau tiga bulan,” jelasnya.
Ditanya lebih lanjut perihal apakah gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) akan dilakukan renovasi atau pembangunan kembali, WD II menjelaskan PKM tidak masuk dalam daftar. Namun sebelumnya pernah direncanakan. Ia menambahkan tidak bisa direncanakan tahun ini kemudian direalisasikan tahun 2023 karena akan mengalami kerugian di bagian perencanaan.
WD II juga menjelaskan seluruh pembangunan di kampus akan dirampungkan akhir Desember 2021 sesuai kontrak, jika lewat dari kesepakatan maka akan dikenakan denda.
Sementara untuk tahun berikutnya yakni 2022, ia menambahkan bahwa kemungkinan besar tidak ada yang namanya pembangunan fisik dikarenakan refocusing COVID-19. [AN/336 HR/332]