METANOIAC.id Vaksin merupakan zat atau senyawa medis yang difungsikan untuk membangun kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Selain manusia, hewan juga dapat diberikan vaksin, khususnya hewan endemik, ternak dan peliharaan. Perlu diketahui oleh publik bahwa vaksin yang digunakan untuk keperluan medis mengandung bakteri atau virus yang telah direkayasa oleh ilmuwan, yang telah dilemahkan atau bahkan dimatikan sebelumnya.
Tujuan digunakannya vaksin pada manusia adalah untuk menciptakan “perlindungan” buatan pada tubuh (antibodi) atas potensi penyakit-penyakit yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh itu sendiri.
Dewasa ini, pemerintah di seluruh penjuru dunia sedang gencar-gencarnya melaksanakan program vaksinasi terhadap masyarakatnya, khususnya vaksin yang dirancang untuk menekan penyebaran Covid-19.
Dengan vaksin, penyebaran virus dapat ditekan ditengah masyarakat. Hal ini bekerja dengan optimal jika sebuah wilayah atau negara dapat melakukan vaksinasi secara menyeluruh terhadap masyarakatnya. Dengan demikian, laju penyebaran hingga proses mutasi virus dapat diminimalisir.
Pemerintah Indonesia hingga kini masih berusaha dalam melakukan vaksinasi menyeluruh terhadap masyarakat dengan mencanangkan program vaksinasi guna menanggulangi pandemi Covid-19 sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021.
Perlu diketahui, terdapat beberapa jenis dan merk vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia. Masing-masing vaksin tersebut memiliki efikasi, penggunaan, efek samping hingga efektivitas terhadap mutasi virus yang berbeda. Berikut merupakan rincian jenis vaksin yang dapat Metareaders pertimbangkan dalam pemilihan program vaksinasi.
1. Sinovac
Sinovac merupakan jenis vaksin yang pertama masuk ke Indonesia. Dibuat oleh Sinovac Biotech Ltd di Tiongkok dan dipercaya dapat melemahkan virus SARS-Cov-2.
Vaksin ini direkomendasikan untuk manusia berusia 18 tahun ke atas. Penggunaannya terdiri atas dua proses injeksi yang berjarak 14 hari. Efikasi sebesar 66,2% (uji klinis Indonesia). Efektif terhadap mutasi virus Covid varian Delta (B.1.617.2).
Efek samping penggunaan vaksin ini antara lain rasa nyeri, bengkak, demam, lelah, nyeri otot, sakit kepala, mual dan muntah.
2. Sinopharm
Vaksin ini direkomendasikan untuk manusia berusia 18 tahun keatas. Penggunaannya terdiri atas dua proses injeksi dengan tenggat waktu 3-4 pekan. Berdasarkan penelitian WHO, efikasi vaksin ini mencapai 79%. Vaksin ini efektif melawan virus Covid varian Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).
Adapun efek samping yang dilaporkan oleh beberapa penerima vaksin yakni sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk.
3. Pfizer
Vaksin ini dapat digunakan oleh anak-anak berusia 12 tahun hingga dewasa. Penggunaannya terdiri atas dua proses injeksi dengan jarak waktu 3 pekan. Laporan uji klinis memaparkan tingkat efikasi sebesar 95%. Vaksin ini dinilai efektif melawan virus Covid varian Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).
Berdasarkan laporan beberapa penerima vaksin, efek samping yang dirasakan setelah proses vaksinasi antara lain tubuh menggigil, sakit kepala, rasa lelah, nyeri, bengkak dan kemerahan area bekas suntikan.
4. AstraZeneca
AstraZeneca merupakan salah satu jenis vaksin yang marak digunakan di Indonesia, khususnya kota Makassar. Dibuat oleh Oxford dan dinilai memiliki risiko infeksi yang minim.
Vaksin ini direkomendasikan untuk penggunaan di usia 18 tahun ke atas dengan dosis penggunaan dua kali injeksi yang berjarak antara 8-12 pekan. Menurut WHO, tingkat efikasi vaksin ini sebesar 63,09% terhadap virus Covid-19. Vaksin jenis ini dinilai ampuh dalam melawan virus Covid varian Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).
Adapun efek samping yang dirasakan oleh beberapa pasien yakni rasa nyeri, bengkak, kemerahan di area suntikan, demam, rasa menggigil, lelah, mual, dan muntah.
5. Novavax
Novavax merupakan salah satu jenis vaksin yang direncanakan akan masuk ke Indonesia pada bulan Juli 2021. Vaksin ini direkomendasikan untuk pengguna berusia 18-84 tahun. Proses injeksi vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali dengan tenggat waktu 3 pekan. Uji klinis mengatakan efikasi vaksin ini sebesar 90% terhadap virus Covid-19. Vaksin Novavax efektif terhadap varian virus Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).
Berdasarkan laporan pasien, setelah vaksinasi akan merasakan efek samping berupa rasa nyeri, bengkak, rasa lelah, sakit kepala hingga nyeri otot.
6. Moderna
Vaksin jenis ini direkomendasikan untuk penggunaan usia 18 tahun ke atas dengan dua kali injeksi yang berjarak 4 pekan. Hasil uji klinis menunjukkan tingkat efikasi yang cukup tinggi (94,1%) terhadap virus SARS-CoV-2. Moderna dinilai ampuh dalam melawan varian virus Alpha (B.1.1.7) dan Beta (B.1.351).
Laporan pasien mengatakan efek samping yang dirasakan setelah injeksi vaksin Moderna antara lain rasa nyeri, lelah, sakit kepala, tubuh menggigil hingga bengkak dan kemerahan di area suntikan.
Setiap jenis vaksin memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan ketersediaan nya di setiap wilayah. Namun perlu diingat bahwa tujuan penggunaan vaksin ialah agar dapat membentuk antibodi atau kekebalan tubuh manusia terhadap virus dan mencegah lahirnya varian virus Covid-19 yang baru.
Dengan melakukan vaksinasi, masyarakat dapat turut andil dalam mendorong terciptanya kondisi kesehatan masyarakat yang sehat dan memotong rantai penyebaran virus. Hasil dari program vaksinasi yang masif hanya dapat dilihat setelah sebagian besar masyarakat telah melalui proses vaksinasi. Semakin tinggi tingkat vaksinasi masyarakat, maka semakin sedikit potensi penyebaran dan tentunya dapat meminimalisir potensi lahirnya varian virus yang baru. [AKB/314]
Sumber data : IDN Times