Sumber : blogs.ibo.org
METANOIAC.Id Carol Dweck pencetus istilah Growth mindset dalam bukunya yang berjudul “Mindset : The New Psychology of Succes”. Ia telah melakukan berbagai penelitian untuk membuktikan bahwa dengan membangun suatu pola pikir yang selalu mau berkembang merupakan kunci dari suatu keberhasilan. Growth mindset bisa diartikan sebagai pola pikir yang selalu berkembang dimana pemiliknya percaya bahwa kesuksesan bisa didapatkan melalui kerja keras. Pemilik growth mindset biasanya berpikir bahwa kecerdasan atau bakat hanyalah titik permulaan. Mereka tidak mau bergantung hanya dari bakat yang dimilikinya saja. Selalu belajar dan bekerja keras adalah hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan suatu keterampilan yang akan membawa dirinya pada kesuksesan yang telah dia targetkan sebelumnya. Orang yang memiliki growth mindset tidak percaya dengan adanya orang pintar atau orang yang terlahir berbakat. Pasalnya, mereka berpikir bahwa semua orang bisa memiliki suatu keterampilan selama berusaha dan memiliki motivasi bekerja keras.
Sebagai seorang Mahasiswa yang menjadi harapan penerus bangsa, kita semestinya sadar dan membudidayakan growth mindset ini. Namun ketika menetapkan tujuan, kita harus berhati-hati dalam menentukan mindset. Kita harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu dan segala aspek yang berkaitan dengan karakter kita masing-masing. Mengapa seperti itu? karena kebanyakan orang selalu mendapati dirinya dalam kondisi yang membuatnya seakan-akan salah dalam menentukan pilihannya sehingga menghambat diri mereka dalam proses untuk berkembang. Padahal itu semua terjadi karena diri kita sendiri.
Seorang kawan pernah bercerita kepada saya, dia mengeluh dan melampiaskan semua kepenatan yang dia emban kepada saya. Dia merasa dirinya salah dalam memilih jurusan di kampusnya, dia merasa terkucilkan dari circle tempat dia bergaul dan belajar karena tidak tahu menahu akan apa yang teman-temannya perbincangkan. Saya pun memberi masukan. “Kamu harus bisa beradaptasi dengan apa yang ada dihadapanmu, kita ini manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Semua sama-sama memiliki otak, akal, dan pikiran, meskipun kualitas dan potensi setiap pribadi berbeda-beda, tetapi tidak menutup kemungkinan kita tidak bisa mengatur pola pikir kita untuk terus berkembang. Karena yang murni kita butuhkan itu adalah niat, dan kesadaran diri masing-masing. Jangan sampai kemalasan dan ego kita menjadi penghalang untuk mengembangkan diri,” mendengar masukan saya, kawan saya ini mulai mendapatkan sedikit motivasi untuk bisa bertahan di circlenya saat ini. Dia mengapresiasi apa yang saya sampaikan kepadanya. Beberapa pekan berlalu, saya mendapati perubahan yang signifikan dari dirinya. Disitu pun saya belajar, bahwa semua manusia yang berakal dan berpikir sehat pastinya bisa mengimbangi ketertinggalannya dari orang yang berada diatasnya selama dia memantapkan niat, motivasi, dan tentunya growth mindset pada hati nuraninya agar dapat menyelesaikan segala perkara yang membuatnya sangat terbebani dan mencapai segala hal yang diimpikannya.
Sedikit motivasi terkait growth mindset dari Prof. drg. Chairul Tanjung, M.B.A.“Gagal itu makanan sehari-hari. Itu biasa, yang penting bagaimana menyikapinya. Evaluasi, bangkit! Gagal lagi? Bangkit lagi!” [KIO/327]