Mengelas. HMM-PNUP mengelas rangka Disinfection Chamber, Selasa (31/3). [RIL/306]
METANOIAC.Id Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) kini terus mengalami peningkatan. Pertengahan maret lalu, seorang warga kota Makassar dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut akibatnya, pemerintah kota memutuskan untuk meliburkan kantor, sekolah, dan juga kampus.
Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) terpaksa menghentikan sementara perkuliahan secara tatap muka dan beralih secara daring. Keputusan tersebut jatuh pada tanggal 29 Maret 2020 kemudian diperpanjang hingga 5 April 2020 disebabkan, situasi yang semakin tidak kondusif.
Berkaitan dengan hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) PNUP berinisiatif untuk melawan Covid-19 dengan cara membuat Disinfection Chamber atau ruang penyemprotan disinfektan. Pembuatan alat tersebut juga melibatkan lembaga sosial masyarakat.
“Kami berasal dari keresahan, disebabkan pemerintah sudah bergerak dari segala sisi namun, pemerintah belum bisa menanggulangi seluruhnya. Sebagai mahasiswa, kami merasa perlu membantu dalam penanggulangan dengan membuat Disinfection Chamber atau kotak sterilisasi,” jelas Abidzar selaku mahasiswa yang ikut dalam pembuatan Disinfection Chamber.
Disinfection Chamber untuk unit pertama merupakan uang sukarela. Terkendala pada biaya, HMM-PNUP akhirnya membuka donasi.
“Kendala tentu ada namun, karena kekompakan kami sebagai mahasiswa semua masalah akhirnya terpecahkan. Sebenarnya unit pertama ini hasil dari patungan teman-teman karena waktu itu dana belum terkumpul. Setelah unit pertama diselesaikan, kami membuka donasi kepada masyarakat untuk pembuatan unit-unit selanjutnya,” tambah Abidzar.
Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) terpaksa menghentikan sementara perkuliahan secara tatap muka dan beralih secara daring. Keputusan tersebut jatuh pada tanggal 29 Maret 2020 kemudian diperpanjang hingga 5 April 2020 disebabkan, situasi yang semakin tidak kondusif.
Berkaitan dengan hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) PNUP berinisiatif untuk melawan Covid-19 dengan cara membuat Disinfection Chamber atau ruang penyemprotan disinfektan. Pembuatan alat tersebut juga melibatkan lembaga sosial masyarakat.
“Kami berasal dari keresahan, disebabkan pemerintah sudah bergerak dari segala sisi namun, pemerintah belum bisa menanggulangi seluruhnya. Sebagai mahasiswa, kami merasa perlu membantu dalam penanggulangan dengan membuat Disinfection Chamber atau kotak sterilisasi,” jelas Abidzar selaku mahasiswa yang ikut dalam pembuatan Disinfection Chamber.
Disinfection Chamber untuk unit pertama merupakan uang sukarela. Terkendala pada biaya, HMM-PNUP akhirnya membuka donasi.
“Kendala tentu ada namun, karena kekompakan kami sebagai mahasiswa semua masalah akhirnya terpecahkan. Sebenarnya unit pertama ini hasil dari patungan teman-teman karena waktu itu dana belum terkumpul. Setelah unit pertama diselesaikan, kami membuka donasi kepada masyarakat untuk pembuatan unit-unit selanjutnya,” tambah Abidzar.
Saat ini, HMM-PNUP berhasil membuat dua unit Disinfection Chamber dan akan di sumbangkan ke rumah sakit yang belum memiliki alat tersebut.
HMM-PNUP berharap agar seluruh mahasiswa tidak ragu untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 sebab, salah satu peran mahasiswa adalah Agent of Change atau agen perubahan. [RIL/306]
HMM-PNUP berharap agar seluruh mahasiswa tidak ragu untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 sebab, salah satu peran mahasiswa adalah Agent of Change atau agen perubahan. [RIL/306]