Untuk sekadar merebahkan raga dan mengistirahatkan pikiran, bagi mahasiswa zaman sekarang rasanya susah sekali. Salah satu penyebab adalah tuntutan tugas kuliah yang setiap minggu bahkan setiap hari harus dikerjakan sebagai penunjang nilai. Entah mengapa tugas selalu menjadi bagian penting dari proses pembelajaran. Ya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa tugas dapat membuat mahasiswa setidaknya meluangkan waktunya belajar dan mencari materi walau hanya 10 menit. Namun apakah ini efektif? Bisa ya, bisa tidak.
Â
Faktanya adalah sebagian mahasiswa tidak pernah berusaha mengerjakan tugasnya sendiri. Hanya berharap dari teman dengan modal mengganti nama dan nim di sampulnya. Tentu saja hal ini merugikan bagi mahasiswa itu sendiri. Akibatnya mahasiswa jadi tidak tahu apa-apa mengenai materi perkuliahan tersebut dan ujung-ujungnya nilainya tetap saja kurang baik. Siapa yang dapat disalahkan untuk kasus ini? Mahasiswa?, Dosen? Menurut saya jawabannya adalah dua-duanya.Â
Di era digital saat ini sangat mudah sekali mencari sesuatu di internet. Tinggal ketik pertanyaannya maka akan muncul jawaban dari pertanyaan tersebut. Ini berbanding lurus dengan tingkat kemalasan mahasiswa dalam membaca. Sekali lagi saya katakan bahwa sebagian mahasiswa tidak membaca keseluruhan, hanya judul kemudian copy dan paste, lalu abracadabra tugas selesai tanpa tahu apa-apa.Â
Â
Mengapa dosen juga bisa disalahkan? Ketika ada sebagian dosen tidak masuk, senjata pamungkasnya adalah tugas dan tugas. Tugasnya apa saja asal ada sedikit kaitan dengan kejuruan. Tugas menjadikan dosen bebas dari tanggung jawab mengajar saat tidak masuk sekaligus semakin membuat banyak mahasiswa yang hobi ganti nama dan nim. Padahal menurut saya mahasiswa lebih mudah mengerti pada saat dijelaskan secara langsung dari pada melalui tugas. Simpelnya kita lebih mudah menghapal lirik lagu ketika didengarkan dari pada menghapal lirik lagu yang tertulis.
Â
Namun tentunya ada mahasiswa yang sadar pentingnya membaca dahulu. Mahasiswa inilah yang biasanya begadang agar tugas yang dikerjakan hasilnya maksimal. Lalu mahasiswa yang cuma modal ganti nama dan nim bagaimana? Ya mereka juga begadang. Begadang menunggu teman yang berbaik hati memberikan tugasnya untuk diganti nama dan nimnya.Â
Penulis:Â Ivan Satria (Jurusan Teknik Elektro)