Pembukaan. Pembukaan pelatihan penulisan PKM oleh Direktur PNUP, Senin (9/12).[INK/296]
|
METANOIAC.IdPoliteknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menyelenggarakan pelatihan penulisan Program Kreatif Mahasiswa (PKM) bertema Be Creative Be Innovative, yang dilaksanakan Senin (9/12) di Aula lantai 3 Gedung Direktorat PNUP.
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Sundani Nuruna Soewandi selaku Ketua Dewan Pakar PKM Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sekaligus menjadi pemateri beserta Direktur PNUP, Wakil Direktur (WD) III, dosen pembimbing dan mahasiswa PNUP sebagai calon peserta PKM.
Materi. Penyampaian materi oleh Ketua Dewan Pakar PKM Ditjen Belmawa Kemenristekdikti, Senin (9/12). [INK/296] |
Pelatihan ini resmi dibuka oleh Prof. Muhammad Anshar selaku Direktur PNUP. Dalam sambutannya, Prof. Anshar menyatakan bahwa dosen pembimbing sangat menentukan keberhasilan PKM dengan memberikan kontribusi berupa arahan dan membantu lewat pemikiran. Terutama pembuatan proposal, pelaksanaan di lapangan hingga presentasi.
Ditemui di sela-sela kesibukannya, Prof. Anshar menyayangkan absennya sebagian dosen pembimbing . “Seharusnya semua dosen pembimbing hadir saat pelatihan penulisan PKM ini, nyatanya hanya beberapa yang hadir dan saya juga tidak tau apakah dosen pembimbing mendapatkan undangan atau tidak,” ungkapnya.
Prof. Anshar berharap tahun ini lebih banyak proposal yang berkualitas dengan peranan dosen pembimbing yang lebih aktif sehingga dapat dibiayai dan mampu masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), jika dosen pembimbing tidak aktif maka jangan berharap hal itu akan terjadi.
Peserta. Peserta yang hadir di Aula lantai 3 Gedung Direktorat, Senin (9/12). [INK/296] |
Setelah kegiatan berakhir sekitar pukul 18.00 WITA, crew Metanoiac berkesempatan menemui Prof. Sundani di ruangan Direktur. Prof. Sundani menyatakan bahwa manusia memiliki naluri dan nalar yang harusnya berjalan beriringan. “Perhatikan alam semesta karena kita akan mendapatkan pembelajaran di dalamnya. Ketakutan yang besar menciptakan kemalasan dan itu tidak mensyukuri nikmat,” jelasnya.
Prof. Sundani menambahkan bahwa saat kegiatan berlangsung, mahasiswa sudah bisa diajak berpikir dan hal itu harus dilatih sehingga menjadi terbiasa, dan tidak kebingungan namun, bisa menemukan solusi dan itu adalah cara berpikir yang baik diiringi dengan pengetahuan.
“Mahasiswa harusnya menyadari apa yang mereka cari sehingga proses pembelajaran dapat hidup juga dosen dapat memberikan ilmunya,” tambah Prof. Sundani. [TFQ/299 INK/296]