Foto Bersama. Foto Bersama Seluruh Tim Perwakilan PNUP di KJI dan KBGI 2019. [Ist] |
METANOIAC.Id Seperti kata pepatah, proses tak akan pernah mengkhianati hasil. Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2019 yang mengusung tema “Jembatan Kokoh, Ringan, Indah, dan Inovatif” dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2019 dengan tema “Bangunan Hunian Bertingkat, Futuristik, Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan” adalah ajang tahunan yang kerap kali melahirkan maestro-maestro bangunan.
Tahun ini Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis vokasi di Indonesia berhasil meloloskan 4 tim dari jurusan Teknik Sipil untuk mengikuti kompetisi bergengsi tersebut.
Tidak heran jika PNUP berhasil meloloskan 4 tim dalam ajang tersebut. Persiapan yang dilakukan mulai dari pembuatan proposal yang dilakukan selama 2 bulan sebelum lomba. “Kalau persiapan dari pembuatan proposal itu sudah dari 2 bulan sebelum lomba, untuk persiapan lombanya setelah pengumuman finalis lolos proposal itu 1 bulan. Persiapannya itu menyiapkan ornamen lomba, bahan lomba, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) lomba, simulasi lomba, latihan presentasi,” pungkas Alfian Hidayat salah satu perwakilan PNUP.
Ajang kompetisi bergengsi itu berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 7-10 November 2019 di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Kompetisi selama 4 hari dimulai dari tahap pabrikasi (pemotongan), tahap presentasi, dan tahap perakitan. Untuk KJI terdapat 3 kategori lomba, yaitu kategori Jembatan Rangka Baja Berskala Jalan Raya, kategori Jembatan Model Pelengkungan, dan kategori Jembatan Model Cable Stayed. Sementara untuk KBGI hanya terdapat 1 kategori lomba, yaitu Model Bangunan 2 Lantai dan Maket Model Bangunan 12 Lantai.
Dari beberapa kategori yang dilombakan, 4 tim yang diutus oleh PNUP berhasil meraih juara dalam ajang KJI 2019 di semua kategori yang dilombakan. Untuk kategori Jembatan Rangka Baja berhasil mendapat juara kategori Jembatan Paling Inovatif dan Metode Perakitan Paling Realistis. Untuk kategori Jembatan Model Cable Stayed berhasil mendapatkan juara 2, dan juara harapan 2 untuk kategori Jembatan Model Pelengkungan. Untuk KBGI sendiri, dewi fortuna belum berpihak pada tim yang diutus oleh PNUP.
“Harapan saya kedepannya agar bisa membawa dan mengharumkan nama kampus di ajang nasional dan kampus bisa mendukung sepenuhnya dan khususnya untuk jurusan Teknik Sipil semoga ajang tahunan ini, Teknik Sipil PNUP bisa terus berpartisipasi mengirimkan tim terbaiknya dan membawa harum nama Teknik Sipil dan PNUP, insya Allah tahun depan kita akan pecahkan telur juara umum di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), demi kebesaran dan kejayaan Sipil. Sipil PNUP jaya, juara, ewako,” harap Alfian. [CIN/301]
Tahun ini Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis vokasi di Indonesia berhasil meloloskan 4 tim dari jurusan Teknik Sipil untuk mengikuti kompetisi bergengsi tersebut.
Tidak heran jika PNUP berhasil meloloskan 4 tim dalam ajang tersebut. Persiapan yang dilakukan mulai dari pembuatan proposal yang dilakukan selama 2 bulan sebelum lomba. “Kalau persiapan dari pembuatan proposal itu sudah dari 2 bulan sebelum lomba, untuk persiapan lombanya setelah pengumuman finalis lolos proposal itu 1 bulan. Persiapannya itu menyiapkan ornamen lomba, bahan lomba, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) lomba, simulasi lomba, latihan presentasi,” pungkas Alfian Hidayat salah satu perwakilan PNUP.
Ajang kompetisi bergengsi itu berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 7-10 November 2019 di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Kompetisi selama 4 hari dimulai dari tahap pabrikasi (pemotongan), tahap presentasi, dan tahap perakitan. Untuk KJI terdapat 3 kategori lomba, yaitu kategori Jembatan Rangka Baja Berskala Jalan Raya, kategori Jembatan Model Pelengkungan, dan kategori Jembatan Model Cable Stayed. Sementara untuk KBGI hanya terdapat 1 kategori lomba, yaitu Model Bangunan 2 Lantai dan Maket Model Bangunan 12 Lantai.
Dari beberapa kategori yang dilombakan, 4 tim yang diutus oleh PNUP berhasil meraih juara dalam ajang KJI 2019 di semua kategori yang dilombakan. Untuk kategori Jembatan Rangka Baja berhasil mendapat juara kategori Jembatan Paling Inovatif dan Metode Perakitan Paling Realistis. Untuk kategori Jembatan Model Cable Stayed berhasil mendapatkan juara 2, dan juara harapan 2 untuk kategori Jembatan Model Pelengkungan. Untuk KBGI sendiri, dewi fortuna belum berpihak pada tim yang diutus oleh PNUP.
“Harapan saya kedepannya agar bisa membawa dan mengharumkan nama kampus di ajang nasional dan kampus bisa mendukung sepenuhnya dan khususnya untuk jurusan Teknik Sipil semoga ajang tahunan ini, Teknik Sipil PNUP bisa terus berpartisipasi mengirimkan tim terbaiknya dan membawa harum nama Teknik Sipil dan PNUP, insya Allah tahun depan kita akan pecahkan telur juara umum di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), demi kebesaran dan kejayaan Sipil. Sipil PNUP jaya, juara, ewako,” harap Alfian. [CIN/301]