Rusunawa. Potret rusunawa PDD Bone yang digunakan sebagai tempat perkuliahan sementara, September 2019. [Ist] |
METANOIAC.id Perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) dimulai pada tanggal 02 September 2019 yang telah memasuki minggu ke-5. Namun, berbeda halnya dengan Program Studi di Luar Domisili (PDD) Bone yang hingga saat ini belum melaksanakan proses perkuliahan.
Berdasarkan pernyataan dari salah satu mahasiswa angkatan 2016 program studi D3 Administrasi Bisnis, Surahman Al-Bisri mengatakan belum mendapatkan informasi yang valid mengenai kepastian jadwal perkuliahan sebagai mahasiswa PDD Bone.
“Kalau masalah kepastian belum ada, tapi yang saya dengar kemarin ada isu kalau tanggal 7 Oktober kuliah perdana akan dimulai,” jelas Bisri.
Bisri menambahkan bahwa ternyata keterlambatan jadwal perkuliahan mahasiswa PDD Bone saat ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Tetapi sudah berulang kali, hanya saja tidak selama yang terjadi sekarang.
Salah satu mahasiswa baru angkatan 2019 yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan keresahannya mengenai keterlambatan jadwal kuliah.
“Saya merasa dilema dan digantung dengan tidak adanya jadwal kuliah yang pasti, juga ketakutan akan terjadinya proses belajar mengajar yang tidak efektif nantinya,” jelasnya.
Ternyata bukan hanya mahasiswa PDD Bone saja yang merasakan keresahan. Di sisi lain, orang tua mereka pun juga merasakan hal yang sama hingga sering kali bertanya mengenai kejelasan jadwal perkuliahan ke anaknya.
Selain itu, dia juga berharap agar diperlakukan sama seperti mahasiswa PNUP. “Saya berharap kepada pihak kampus agar memperhatikan proses perkuliahan yang ada di Bone, karena PDD Bone bagian dari PNUP,” harapnya.
Keresahan mahasiswa PDD Bone sudah selayaknya ditindaklanjuti oleh pihak kampus karena permasalahan tentang jadwal perkuliahan yang terlambat sudah sekian kali terjadi. [FK/280]
Keresahan mahasiswa PDD Bone sudah selayaknya ditindaklanjuti oleh pihak kampus karena permasalahan tentang jadwal perkuliahan yang terlambat sudah sekian kali terjadi. [FK/280]