METANOIAC.Id Program Beasiswa Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa
Pendidikan Tinggi Vokasi merupakan salah satu program dari Direktorat Jenderal
Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jaminan bahwa alumni akan lulus sesuai dengan kompetensi yang digariskan
di lembaganya,
karena jangan sampai mahasiswa yang telah lulus tetapi kompetensinya tidak
sesuai yang diinginkan masyarakat.
Program beasiswa tahun ini diperuntukkan untuk seluruh
Politeknik yang ada di Indonesia, berbeda dengan tahun sebelumnya hanya ada 13
Politeknik penyelenggara. Untuk tahun
ini, semua Politeknik ditunjuk langsung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi (DIKTI) untuk menjadi penyelenggara. Politeknik Negeri Ujung Pandang
(PNUP) menjadi salah satu penyelenggara Program Beasiswa Sertifikasi Kompetensi
Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi 2019.
Peserta yang diikutkan untuk tahun ini yaitu 460 mahasiswa dari 5
jurusan di PNUP. “Tidak semua mahasiswa bidikmisi dan regular dapat ikut serta
dalam program ini, mahasiswa yang bisa ikut harus memenuhi persyaratan antara
lain Indeks Prestasi (IP) harus diatas 2,75, jadi kurang dari itu artinya tidak
dibiayai oleh DIKTI,” jelas Nurniah selaku Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PNUP.
Kegiatan
ini berlangsung di PNUP, Selasa-Kamis (23-25/04/2019). Dengan masing-masing
jurusan mengujikan 3 skema, kecuali Teknik Elektro yang mengujikan 4 skema.
Setelah mahasiswa dinyatakan kompeten dari skema yang diujikan, diharapkan
sertifikat kompetensi yang diperoleh dapat menunjang kualitas mahasiswa dan
menjadi pembeda dengan mahasiswa yang tidak kompeten. “Harapan kedepanya agar
sertifikat diterima di industri dan menjadi pembeda antara yang punya
sertifikat dan tidak, karena yang punya sertifikat mempunyai jaminan bahwa ia
mampu mengerjakan tugas sesuai yang tertera di sertifikatnya,” tambah Nurniah.
![]() |
Suasana. Mahasiswa tampak sedang serius dalam mengerjakan Ujian Kompetensi di
Jurusan Akuntansi PNUP, Selasa (23/4). [Sumber: facebook.com/PoltekNegeriUjungPandang]
|
Program ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa karena
seluruh biaya-biaya untuk mengikuti uji kompetensi didanai oleh DIKTI sehingga
khususnya mahasiswa yang kurang mampu dalam hal ekonomi bisa ikut
berpartisipasi tanpa harus dibebani oleh biaya. “Untuk kedepannya semoga
program ini tetap ada sehingga mahasiswa tidak perlu bayar, mulai dari kertas
sampai makan, dll.,” harap Nurniah diakhir pertemuan bersama awak Metanoiac.
Mukminati Hedi, salah satu mahasiswa bidikmisi yang
mengikuti Program Beasiswa Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Tinggi
Vokasi 2019 dari Jurusan Teknik Mesin sangat terbantu dengan adanya program
ini. “Program ini sangat membantu, karena dengan ini bisa mengukur sejauh mana
kemampuan kita. Di sisi lain, jika kita dinyatakan kompeten maka kita akan
mendapatkan sertifikat yang nanntinya akan sangat membantu di dunia kerja,”
tuturnya.
Terakhir, Mukminati Hedi berharap agar pelaksanaan
program ini di tahun-tahun berikutnya, komunikasi antar pelaksana program
dengan peserta lebih baik lagi. [NHA,
RA, TH, HM]
0 Komentar