Praktikum. Mahasiswa tampak sedang melindungi hasil kerja pada praktikumnya meski dalam guyuran hujan. [Ist] |
METANOIAC.id Beberapa mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Jurusan Teknik Sipil, Program Studi (Prodi) D4 Jasa Kontruksi melaksanakan praktikum dalam guyuran air hujan beberapa waktu lalu.
Dalam keadaan basah kuyup, mahasiswa memilih bertahan untuk melindungi hasil kerja pada praktikum bengkel kerja batu. Khairil selaku kepala bengkel Jurusan Teknik Sipil membenarkan adanya mahasiwa yang praktikum dalam keadaan kehujanan, pada Selasa (12/03).
Kondisi tempat praktikum bengkel kerja batu yang setiap pekannya digunakan oleh mahasiswa Teknik Sipil untuk melakukan praktikum sudah mengalami kerusakan sejak lama. Lokasi praktikum tersebut awalnya beratap, namun atapnya sudah tak bisa digunakan.
Kondisi. Kondisi tempat praktikum bengkel kerja batu ketika hujan deras menerjang. [Ist] |
Akhirnya pihak jurusan berinisiatif memasang tenda agar mahasiswa yang melakukan praktikum tidak kepanasan. Pemasangan tenda tersebut hanya bersifat sementara, yaitu hanya dapat melindungi dari panas namun tak dapat melindungi saat hujan deras menerjang.
“Memang tempat praktikum untuk job kerja batu di luar, karena kerja batu memerlukan semen, batu, pasir, kapur, dan itu semua sulit untuk dibersihkan. Tidak ada lagi tempat, maka jalan satu-satunya hanyalah di luar,” kata Khairil.
“Jadi kami hanya berdoa semoga tidak hujan,’’ lanjutnya.
Mahasiswa memilih bertahan karena takut hasil praktikum runtuh, jika runtuh maka risikonya kerja lagi.
“Hal ini yang ditakutkan, karena kami kesulitan dalam membuatnya, makanya kami pertahankan dengan menutupi dinding yang sudah diplester,” kata mahasiswa D4 Jasa Kontruksi, Feby.
Pihak jurusan berharap agar pihak terkait bisa memperbaiki atap dan memasang tenda permanen agar tempat praktikum lebih layak. [YUL/275]