Peta cakupan cincin api. [Sumber: breakingnews.co.id] |
Gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang kota Palu beberapa waktu lalu, mampu memporak-porandakan Sulawesi Tengah dalam hitungan detik. Belum lagi tsunami yang berhasil menelan banyak korban jiwa.
Mengutip laman tribun timur pada minggu (18/11/2018) gempa kembali mengguncang tanah Sulawesi, tepatnya di Mamasa, Sulawesi Barat dengan kekuatan 5.5 SR.
Berdasarkan data monitoring Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), total aktivitas gempa Mamasa selama 6 hari sejak 3 November 2018 tercatat 217 gempa.
BMKG menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang berada dalam cakupan Ring Of Fire. Beberapa Negara lainnya juga termasuk dalam area ini di antaranya Selandia Baru, Filiphina, Jepang, Alaska, Meksiko, dan Guatemala.
Ahli BMKG wilayah Makassar, Indah Kurniatiwati saat menyampaikan materi dalam sebuah seminar Ilmiah Muslimah mengatakan bahwa “Indonesia merupakan negara yang besar dan indah, namun menjadi salah satu negara yang paling rawan gempa,” katanya.
Seminar dengan tema “Fenomena Ring Of Fire, Sebuah Renungan Untuk Negeriku” diadakan di Audiotorium Prof Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada Minggu (18/11).
Ring Of Fire merupakan sebutan kawasan yang dipenuhi gunung berapi dan aktivitas seismik seperti gempa bumi di sepanjang Samudra Pasifik. Uniknya kawasan seluas 40.000 km ini membentuk bundaran memutar bagian selatan hingga utara bumi, karena itulah disebut cincin api.
Serangkaian bencana diduga sebagai tanda aktifnya cincin api. Namun para ahli mengatakan kalau cincin api sebenarnya selalu aktif, dan masih terlalu dini menyimpulkan adanya bencana susulan.
Saat ini ahli geologi sedang berusaha mempelajari bagaimana pergerakan lempeng di kawasan cincin api. Tujuannya agar jutaan manusia bisa diselamatkan dan dievakuasi sebelum datangnya bencana.
Indonesia memiliki kawasan yang subur dan punya pemandangan yang indah. Namun, karena terletak di lempeng pasifik juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana. (YUL/275)