METANOIAC.id Aksi 2 Mei 2018 merupakan agenda yang dilakukan dengan persiapan satu bulan lamanya. Menurut salah satu perwakilan Aliansi Mahasiswa PNUP, Hadi Irawan yang ditemui awak metanoiac usai diskusi yang dilakukan lima perwakilan aliansi dengan pihak birokrasi menjelaskan bahwa aksi ini adalah kegiatan yang diorganisir. “Aksi yang telah dilakukan sejak lama dan terorganisir,” ucap Hadi.
Dalam tindak lanjutnya, aliansi mahasiswa PNUP ingin melibatkan seluruh lembaga kemahasiswaan untuk dapat terlibat dalam kegiatan ini. Hadi mengutarakan rencana aksi disosialisasikan kepada seluruh lembaga internal kemahasiswaaan dan telah mendapat berbagai macam respon dari lembaga kemahasiswaan. “Ada berbagai respon. Negatif, positif dan ada yang tanpa respon sama sekali,” ucap Hadi.
Pada dasarnya, aksi yang dilakukan 2 Mei ini dilancarkan untuk menampik larangan mimbar demokrasi yang menjadi isu dalam kampus sejak lama. Menurut Hadi, enam tuntutan yang telah dilontarkan merupakan hasil diskusi dan konsolidasi aliansi atas pro kritik yang dibatasi serta penyalahan aturan atas kebijakan.
Dengan momentum Hari Pendidikan Nasional, Hadi menyatakan aksi ini dapat menjadi pemantik atas memanusiakan manusia sebagai salah satu tujuan pendidikan. Hadi juga mengucapkan aksi ini diharapkan dapat menjadi titik balik atas hidupnya jiwa kritis mahasiswa untuk membuka ruang-ruang dialektika. “Ada antitesis dari tiap-tiap pihak kampus,” ucap Hadi. (YOO/246)