Selasa, Februari 11, 2025

Tahun Baru 1946 Bukanlah Tahun Baru yang Menyenangkan Bagi Indonesia

spot_img
| METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |                          | METANOAIC | Torehan Tinta Pergerakan |


Tahun baru 1946 bukanlah tahun yang menyenangkan bagi Indonesia (YOO/246)

Terbayang bagaimana sumringahnya wajah-wajah warga Indonesia kala kemerdekaan 17 Agustus 1945. Bagi warga Indonesia, memang merdeka itu mahal, harus mengorbankan banyak darah dan harta. Namun merdeka bukan berarti merdeka yang sempurna. Para pejabat tidak pernah tenang meskipun merah putih berkibar di ujung tiang. 

 

Para Penjajah

Setelah kemerdekaan direbut dari Jepang, pasukan mereka belum ditarik sepenuhnya dari Jakarta, ibu kota negara pertama. Belum lagi pada tanggal 29 September 1945, Belanda datang kembali bersama sekutu dan berhasil menduduki Jakarta. Tembakan terdengar dimana-mana, situasi menjadi kacau hingga tahun baru 1946.

Pemindahan Ibu Kota

Bukan hal mudah memutuskan perpindahan ibu kota negara. Tahun baru 1946, situasi bertambah kacau dan ibu kota dirasa tak aman lagi. Sultan Hamengkubuwono IX memberi saran agar ibu kota berpindah ke Yogyakarta. Soekarno menggelar rapat perpindahan ibu kota dan diputuskan ibu kota berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 3 Januari 1946.

Rencana pemindahan pun disusun sebaik-baiknya agar tak ketahuan oleh pihak Belanda. “Seandainya kami ketahuan, seluruh negara dapat dihancurkan dengan satu granat. Dan kami sesungguhnya tidak henti berpikir apakah pekerjaan itu akan berlangsung dengan aman. Tetapi Republik dilahirkan dengan risiko. Setiap gerakan revolusioner menghendaki keberanian,” kata Soekarno.

Perjalanan menuju Yogyakarta dipenuhi rasa was-was di atas kereta api. Bagaimana tidak, seakan nyawa seluruh bangsa berada di tangan Soekarno dan pejabat lain. Lebih dari itu, mereka berhasil sampai ke Yogyakarta dan membangun pemerintahan disana.

Mengapa Yogyakarta?

Selain saran dari Sultan Hamengkubuwono IX, Yogyakarta dianggap sebagai daerah paling aman dan paling siap atas kemerdekaan Indonesia. Selain itu, fasilitas di kota Yogyakarta cukup memadai. Namun, kota Yogyakarta yang relatif sempit membuat gedung pemerintahan tersebar sampai Magelang dan Solo.

Yogyakarta menjadi ibu kota selama hampir dua tahun. Dan di Yogyakarta pula HUT Republik Indonesia pertama. Maka Yogyakarta telah menjadi kota bersejarah, kota perjuangan, dan kota hijrah. (TUT/261)      

*sumber gambar : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/31/Sukarno%27s_return_to_Yogyakarta,_Kota_Jogjakarta_200_Tahun,_plate_before_page_73.jpg
Baca Juga:  Holing, Inspirasi dari Peradaban yang Berbudaya Luhur dan Berperikemanusiaan sebagai Pranala untuk Mencapai Negara yang Berlandaskan Keadilan Sosial.

Vidio Untuk Anda

Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XXI
01:00
Video thumbnail
AFTER MOVIE KONGRES XX
01:51
Video thumbnail
Meta-Talk: Problematika Ormawa | Episode #12
43:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Kuliah Luar Negeri Bersama IISMA | Episode #11
41:47
Video thumbnail
MAY DAY - AKSI HARI BURUH | 1 Mei 2023 | Video Jurnalistik
05:51
Video thumbnail
TOLAK UU CIPTA KERJA | 6 April 2023 | Video Jurnalistik
08:38
Video thumbnail
Meta-Talk: Nahkoda Baru Kampus Hitam | Episode #10
58:48
Video thumbnail
After Movie Kongres XIX
01:52
Video thumbnail
Meta-Talk: Mengenal Metanoiac | Episode #9
21:08
Video thumbnail
Video Pengenalan Lembaga Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2021-2022
03:47
Video thumbnail
Meta-Talk: Esensi Pengaderan | Episode #8
43:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Pers Mahasiswa Dapat Dipercaya(?) | Episode #7
16:18
Video thumbnail
Meta-Talk: Industri Kreatif | Episode #6
15:44
Video thumbnail
Kilas Balik 11 April 2022 | Video Jurnalistik
09:43
Video thumbnail
Meta-Talk: Feminisme | Episode #5
16:13
Video thumbnail
Gelap Terang Kampus Hitam | Video Jurnalistik
15:52
Video thumbnail
Kantin Fana 2 | Video Jurnalistik
03:06
Video thumbnail
Meta-Talk: Self Love | Episode #4
08:11
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa Berprestasi di Luar Jurusannya | Episode #3
10:04
Video thumbnail
Meta-Talk: Mahasiswa vs Organisasi | Episode #2
16:26
Video thumbnail
Meta-Talk: Tahun Baru Bersama Direktur | Episode #1
32:01
Video thumbnail
Menilik Realisasi Janji Pembenahan Kantin | Short Documentary | PERSMA PNUP
10:15
Video thumbnail
Catatan 8 Oktober | Short Documentary | Persma PNUP | Omnibus Law
14:08
Video thumbnail
Suara Demonstran Omnibus Law | 14 Agustus 2020 | Persma PNUP
08:01
Video thumbnail
Opini Mereka Tentang Peran Media di Masa Pandemi COVID-19 | PERSMA PNUP #5
08:58
Video thumbnail
Mahasiswa VS Corona | Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang | Covid-19 | Video Jurnalis #4
10:01
Video thumbnail
New Year New Hope. Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang. Vidio Jurnlistik Persma PNUP #2
08:59
Video thumbnail
Kantin Fana, Video Junrlis Pemindahan Kantin PNUP #1
08:09
Video thumbnail
Pendapat Sivitas Kampus Mengenai WC yang ada di PNUP
04:24
Video thumbnail
DIKLAT BELA NEGARA MABA PNUP 2018 - RINDAM XIV HASANUDDIN
17:19
Video thumbnail
Bela Negara 2018
01:00
Video thumbnail
Wawancara Pengenalan Lembaga PKKMB 2018
02:19
Video thumbnail
CARAKA Malam Bela Negara Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:58
Video thumbnail
Dokumentasi Aksi 2 Mei 2018 oleh Aliansi Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
10:06
Video thumbnail
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018
01:01
Video thumbnail
Pendidikan Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang 2018
01:00
Video thumbnail
Kunjungan Media Online Rakyatku dan Harian Fajar
01:01
Video thumbnail
Tahap Wawancara Anggota Baru Pers Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
01:01

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU